THE CROCODILE

6 1 0
                                    

Buaya tidak mengenal baik buruk, atau tulus tidaknya seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buaya tidak mengenal baik buruk, atau tulus tidaknya seseorang. Karena mereka hanya butuh popularitas, spontan dan good looking.

Letter to D

*****










Lomba 17 Agustus adalah momen tahunan yang selalu ditunggu-tunggu oleh murid-murid. Karena dengan acara menyenangkan itu, mereka bisa bersenang-senang, mencoba banyak perlombaan yang seru serta melatih kekompakan anggota kelas.

Hari ini adalah hari kedua jadwal lomba untuk MTs. Besok perlombaan sudah selesai. Dan lapangan akan diambil alih oleh MA untuk perlombaan 17 an. Namanya juga tetangga, harus saling berbagi. Kelas IX B yakni kelas Dirra pun tidak akan melewatkan kesempatan ini. Hari ini mereka akan mengikuti lomba kelompok yakni Estafet kardus, Estafet balon & gelas, Estafet karet, Estafet tepung, dan Estafet air.

Kemarin pun Dirra dan teman-temannya sudah mengikuti berbagai lomba seperti Balap karung dan Topi cantel yang sama-sama dimenangkan oleh teman laki-laki sekelas Dirra. Lalu ada lomba Rebutan kursi dan Biskuit ekspresi yang diwakili oleh Vani--teman sekelas Dirra. Ada juga lomba memecahkan balon yang sudah berisi air, dan perlombaan itu merupakan paling seru. Karena sebelum lomba para peserta akan di beri penutup mata dan badannya akan diputar 3 kali. Sebelum mereka berjalan menuju balon yang sudah digantungkan.

Kardus-kardus kini sudah ditata ditempat yang telah ditentukan oleh para anggota Osim. Mengawali lomba pagi ini mereka akan mengadu kekompakan tim dengan lomba Estafet Kardus. Dirra mengikutinya bersama dengan Reina dan Santi. Teman-temannya di kelas IX B.

"Kalian harus menang loh ya," ucap Vani, berniat menyemangati.

Namun dibalas judes oleh Raina "Iye iye, banyak bacot lu"

Vani dan Reina memang suka sekali saling menggangu. Biasanya yang lebih sering karena Vani yang suka jahil. Dan korbannya selalu Reina. Kebetulan Reina adalah anak yang hobi ngambek. Tahu hal itu, tentu saja malah membuat hati jahil dalam diri Vani meronta-ronta ingin mengganggu.

"Idih, di semangatin juga"

"Gak butuh semangat dari lu, mending juga dari mas Crush," ucap Reina, sambil memalingkan wajah. Menghadap kearah lantai dua gedung MA.

"Eleh, mas crush mulu idup lo"

"Kayak lo kaga aja"

"Udah udah, Cepetan itu posisinya atur yang bener" sahut Dirra menengahi. Hari-hari gini juga ada aja waktu buat gaduh.

"Siap bu ketu."

Mereka pun memposisikan dengan baik tempat berdiri, agar lebih mudah bergerak. Walaupun nyatanya memang sulit. Perlombaan akhirnya dimulai mereka berjalan sehati-hati mungkin agar jangan sampai keluar garis.

Letter to D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang