HIS EYES

9 1 0
                                    

Sering eye contact bukan berarti dia juga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sering eye contact bukan berarti dia juga suka.


Letter to D

*****












Hari-hari berlalu, tak terasa sudah setahun lebih Dirra menjadi anggota Osim. Semua murid-murid dari kelas VII hingga XII sudah berkumpul memenuhi lapangan sekolah. Siap memulai upacara, sekaligus pelantikan Osim baru.

Anggota Osim, sibuk mempersiapkan diri. Ada yang merapikan pakaian, mengikat tali sepatu, mencari buku sebagai tanda serah terima dan bahkan masih ada yang menghafal cara berjalan dengan benar.

"Nanti jangan lupa. Kaki kiri dulu," ucap Pak Amar, selaku pembina Osim MA. Yang angguki oleh seluruh anggota.

Seperti yang kalian tahu. MTs dan MA Darul Fiqih adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan oleh karena itu. Segala hal yang memungkinkan akan selalu bersama atau digabung. Seperti halnya hari ini.

"Gila nervous banget gue," celetuk Dirra. Tanpa sadar kakinya tidak bisa diam ketika sedang gugup.

Harusnya Dirra tidak ikut dalam upacara pelantikan ini. Kan dia sebenarnya IPPNU bukan asli Osim yang diutamakan. Atau dia hanya anggota biasa di dalam Osim. Namun, entah mengapa Pak Keenan--guru baru yang kini menjadi pembina Osim MTs malah menyuruhnya ikut berpatisipasi.

"Ih.... sama" sahut Sena. Rekannya didalam organisasi Osim.

"Lama banget sih pak. Nungguin apa sih?" ucap Apta. Tak tahan dengan terik matahari yang mulai meninggi.

"Sebentar ya. Bentar lagi kok"

Setelah menunggu beberapa menit melelahkan. Mereka akhirnya dipersilahkan masuk area upacara. Hentakan kaki-kaki itu menggelegar, tepuk tangan untuk mereka sangat meriah. Menghempaskan rasa gugup para anggotanya. Akhirnya setelah berbagai janji dan kesepakatan. Berbagai upacara serah terima mereka akhirnya lepas jabatan.

"Selamat kepada Ketua Osim Baru MTs dan MA masa bakti 2023/2024."

Tepukan tangan kembali memenuhi area lapangan. Mereka bahagia menyambut ketua baru. Dilanjut dengan ucapan selamat dari para guru-guru. Mereka akhirnya bubar. Namun, acara ternyata belum selesai. Tepatnya setelah istirahat. Kelas sudah dimulai seperti biasa. Lalu Pak Keenan datang ke kelas Dirra.

"Assalamualaikum, permisi pak," ucap Pak Keenan setelah mengetuk pintu.

Kelas IX B sedang diterangkan pelajaran oleh pak Ari. Beliau ini merupakan ketua dari yayasan Darul Fiqih. Pak Ari terkenal ramah dan rendah hati, bahkan walaupun beliau adalah ketuanya beliau tidak ragu untuk tetap mengajar di MTs.

"Waalaikum salam"

"Manggil Dirra pak. Sebagai saksi perwakilan ketua IPPNU"

Mendengar itu pak Ari mengangguk, mengerti "Oh iya"

Letter to D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang