BREAK UP

12 2 0
                                    

Definisi hilang satu tumbuh seribu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Definisi hilang satu tumbuh seribu.

Letter to D

*****












Devan sedang mengaji kitab bersama teman-temannya di pondok. Pondok Al-Ikhlas merupakan pondok pesantren yang mewajibkan para santri-santrinya menghafal Al Qur'an, setidaknya juz 30.
Namun satu hal yang membedakan pondok Al-Ikhlas dengan pondok yang lainnya, adalah cara mengajar para santri yang terkenal santai, tidak terlalu mengatur ini itu. Termasuk pemilihan sekolah santrinya, tidak ada anjuran harus masuk sekolah yang dekat ataupun alasan lainnya.

"Van, hp mu bunyi dari tadi" Seseorang mengagetkannya. Sepertinya ia terlalu fokus.

"Eh, iya mas. Dari siapa?"

"Dari nyokap lo, kalo gak salah"

Devan merima benda pipih itu dari mas Erik--penjaga Pondok. Lalu menilik siapa yang menelpon, ternyata benar itu ibunya.

"Assalamualaikum dek" Terdengar suara seseorang yang sangat ia rindu.

"Waalaikum salam bu"

"Kumaha, damang?"
(Bagaimana, sehat?)

"Alhamdulillah bu, Ibu sendiri gimana?"

"Ibu baik-baik aja kok, kamu gak usah khawatir. Belajar aja yang bener."

"Iya bu"

"Ayah kamana bu?" Tanya Devan yang tidak mendengar suara sang ayah.

"Lagi ada urusan di luar"

"Ayah baik-baik aja kan?"

"Ayah baik kok, Abangmu juga"

"Eh iya, Bang Yuda kok gak pernah hubungin Devan sih bu?" Melupakan keadaan sang ayah kini Devan malah berseru kesal. Pasalnya sang Kakak tidak pernah menghubunginya barang sedetik.

"Iya, Abang mu lagi sibuk nyari kerja"

"Lain kali suruh hubungin Devan lah bu"

"Iya, nanti ibu bilang kalo adeknya kangen" ibunya berkata sambil meledek.
Devan hanya mengerucutkan bibirnya.

"Uangmu masih ada kan dek?" Tanya sang Ibu mengalihkan pembicaraan.

"Masih bu, kenapa memangnya?"

"Maafin Ibu ya, untuk saat ini ibu gak bisa kirimin kamu uang dulu, ekonomi keluarga lagi gak baik dek"

"Gapapa kok bu, ibu gak usah khawatir, Devan baik-baik aja kok disini" Devan mencoba meyakinkan. Walaupun sebenarnya ekonominya juga mulai menipis.

"Yasudah kalo begitu, kamu sehat-sehat ya disana, do'a ibu selalu sama kamu. ibu masih ada kerjaan, ibu tutup dulu ya"

Letter to D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang