Episode mengagumi mu telah selesai.Letter to D
*****
Suasana warung mang Jojo malam ini tidak terlalu ramai. Keempat remaja tengah sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Menikmati angin malam, dengan ditemani secangkir kopi dan segepok nikotin.
"Akhirnya setelah 3 tahun penantian. Gue jadian dong sama Dewi" seru Haidar, mengagetkan ketiga temannya.
"Sumpah?"
Haidar mengangguk semangat "Hmm"
"Kok bisa si Dewi suka sama lu?" ucap Reihan, heran.
"Ya bisalah. Orang gue cakep, rendah hati, tidak sombong punya suara merdu lagi"
Mendengar penuturan Haidar yang penuh penghayatan, membuat mereka bertiga berlagak ingin muntah.
"Kalo gitu, sekarang biar langgeng pacarannya kuy lah traktir," ucap Elang
"Bener tuh"
"Jangan kayak Devan gak pernah traktiran, mangkanya hubungannya-"
"APA?!" potong Devan, cepat. Padahal sedari tadi dirinya hanya menyimak.
"Hehe.. hubungan lo langgeng ya sama yang sekarang"
Mendengar itu Devan memberikan tatapan khasnya, sungguh menyebalkan teman-temannya.
"Maklum masih baru" sahut Reihan
"Mending daripada lu jomblo dari orok"
"Pffffttt" Elang dan Haidar menahan tawa
"Apa lu bilang!?"
"Udah ya daripada berantem kuy lah gue traktir," ucap Haidar, menengahi.
"Wih, beneran?"
"Yaudah gue mau-"
Elang sudah hendak memilih menu makanan, sampai ucapan Haidar membuatnya berdecak kesal.
"Eh, maksudnya Minggu depan aje. Sekarang belum punya duit hehe"
"Alah elu"
Mendengar itu Haidar hanya tersenyum lebar menampakkan gigi-giginya yang rapi.
"Besok aja ngapa. Lama bener, keburu basi Minggu depan," sahut Reihan
"Tau"
"Gak bisa gue kalo besok," ucap Devan tiba-tiba, membuat ketiga temannya mengerutkan kening.
"Mau kencan nih pasti"
"Ada job gue besok, sampe malem"
"Lah masih ikutan lu?" tanya Elang
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter to D
Ficțiune adolescențiSebuah Relationship yang membingungkan. Hubungan yang hanya sebatas eye contact. Namun mampu menorehkan perasaan terdalam.