EYES CAN TALK

10 1 0
                                    

Jangan pernah menjadi perban, untuk seseorang yang mencoba menikmati lukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah menjadi perban, untuk seseorang yang mencoba menikmati lukanya.


Letter to D



*****












Hari peringatan isra' mi'raj Nabi Muhammad Saw. Dilaksanakan hari ini. Seperti biasa MTs dan MA akan bergabung menjadi satu. Mereka akan menggelar acara sholawat bersama dan pengajian. Acara hari ini spesial karena vokal sholawat nya mengundang vokal Hadroh An-Nur Dakwah. Entah ide siapa, padahal MA Darul Fiqih sendiri sudah mempunyai nya langsung. Siapa lagi jika bukan Devana Setiawan.

Aula sudah ramai dengan murid-murid MTs MA serta para guru-guru. Anggota Hadroh yang terdiri dari murid MTs dan MA mulai naik ke panggung sederhana. Diikuti oleh vokalis Hadroh An-Nur Dakwah. Yang disinyalir bernama Raden.

"Cie.. ada Jungwon ya," ucap Rere, menggoda Dirra

"Emang iya?"

"Lah Jungwon gak ikut?"

"Gak tau, dari pagi tadi aku gak liat," ucap Dirra, sendu.

"Lagian kemaren aku sempet liat jadwal manggung Hadrohnya, hari ini ada job di pesta pernikahan" sambung Dirra.

"Yahh, gak bisa ketemu Jungwon dong" sahut Rere, lagi-lagi menggoda Dirra.

"Bodo amat"

"Hilihhh"

Pamela yang sedari tadi mendengar perbincangan mereka, hanya terkekeh sambil menggelengkan kepala.

"Tapikan, itu temen hadrohnya gak sih?" celetuk Pamela.

"Iya"

"Berarti, kalo temennya ikut pasti Jungwon juga ikut dong," ucap Pamela, berniat menghibur temannya yang berharap kehadiran seseorang.

Dirra tersenyum tipis "Semoga"

Acara pun dimulai dengan pembacaan sholawat-sholawat nabi. Diiringi rebana dan tim hadroh acara jadi terasa menyenangkan. Bahkan murid-murid pun sangat semangat untuk ikut melantunkan sholawat-sholawat nabi tersebut.

"Loh, beneran gak ada Jungwon" celetuk Pamela, ketika acara sudah benar-benar dimulai.

Mendengar itu Dirra hanya tersenyum tipis. Jauh dilubuk hatinya dia masih berharap, seseorang itu datang. Walaupun terlambat. Acara sudah setengah jalan, berbagai sambutan sudah didengarkan dengan baik.

Dirra fokus menikmati acara, sampai Reina yang duduk dibelakang berteriak memanggil namanya. "Dirr, ada Jungwon"

Mendengar itu Dirra langsung menoleh dan mencari seseorang itu "Hah, beneran?"

"Iya tadi gue liat, pake baju biru dongker" sahut Reina.

Sungguh saat itu Dirra ingin menyumpal mulutnya, Reina bicara terlalu keras. Dirra khawatir kakak kelasnya akan ikut mendengarkan, dan tahu siapa seseorang yang dimaksud.

Letter to D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang