Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari banyaknya tempat wisata yang menarik, yang sering kamu kunjungi malah profil nya dia.
Letter to D
*****
Dirra berdiri tepat didepan jendela kelasnya, yang mengarah langsung ke gedung murid MA. Diam-diam dia mengamati dan mencari keberadaan seseorang yang dengan tidak sopannya masuk kedalam hatinya.
"Bu ketua nyari siapa nihh?" Tanpa aba-aba Wardah datang, lalu berdiri disampingnya.
Di siang hari ini, mereka sedang menunggu teman-teman mereka yang kebagian sholat dhuhur di sekolah, Dirra dan Wardah kebetulan datang bulan.
"Gak nyari siapa-siapa" Dirra menjawab tegas, namun matanya tetap setia memandang bangunan bercat hijau yang ada dihadapannya.
Dengan penuh selidik Wardah menatap kearah Dirra lalu berucap
"Lagi nyari mas Devan ya?"
"Hah! Enggak!" Dirra mencoba mengelak.
"Yakin? Kemaren rasa-rasanya kayak denger ada yang bilang mas Devan cakep gak sih?" Wardah bermonolog tapi Dirra tahu bahwa itu sindiran untuknya.
Memang, latihan kemarin setelah Dirra mencoba menetralkan hatinya yang kejedag kejedug dia tidak sengaja mengucapkan kalimat yang membuat teman-temannya langsung mengklaim suatu hal.
"Iya cuma ngomong, kan bukannya emang cakep ya, kan cowok," ucap Dirra dengan nada sok jutek.
"Tapi kita semua yakin kalo kamu suka sama mas Devan, Dir"
"Serah kalian"
"Eyy, kalo gitu tenang aja Dir nanti gue mintain nomornya mas Devan ke mas Haidar oke" Wardah berseru semangat.
Dan dibalas deheman oleh Dirra.
Wardah tidak akan pernah tahu, bahwa diam-diam Dirra tersenyum bahagia.
*****
Sejak saat itu Wardah selalu mengirim pesan tentang Devan kepada Dirra. Foto-fotonya, video pokoknya hal-hal yang berkaitan dengan Devan. Karena itupun Dirra jadi tahu banyak hal tentang mas Devan.
Suatu hal yang tidak seharusnya Dirra lakukan, karena semakin mencari tahu, semakin tahu maka akan berakibat semakin timbul rasa yang tidak akan pernah ada.
Sejak saat itu pun mencari keberadaan mas Devan adalah salah satu hal yang tidak bisa dilewatkan oleh Dirra. Baik sadar maupun tidak.
Hatinya tergerak mencari lelaki itu.
Sampai akhirnya dia tahu mas Devan sudah memiliki seorang kekasih, namanya Anna. Perempuan yang diduga juga berasal dari pondok namun berbeda dengan mas Devan.
