Chapter 17: Damn

13 6 4
                                    

Halo, Flowers!
Met malem minggu. Buat yang malmingan aja😭🙏
Gapapa ya yang ga malmingan di luar, malmingannya baca wattpad aja wkwk.
Happy Reading!

Hari ini Reatha rencananya mau menutup Coffee Shop, sebab anak-anak ada study tour ke kebun binatang. Orang tua atau wali diminta untuk menemani anak-anaknya, namun Reatha bingung. Anaknya ada dua dan berbeda grade, sedangkan kunjungan kebun binatangnya berbeda tempat. Azalea dan Livin tidak bisa membantu, sebab Rea tahu kalau keduanya punya jadwal penting hari ini, ada rapat yang tidak bisa mereka tinggalkan. Reatha juga tidak mungkin kalau melarang kedua buah hatinya untuk tidak ikut. Hingga akhirnya, Reatha terpikirkan satu nama dan tebak saja pria itu sudah siap dengan kemeja hitam putih.

Reatha tersontak kaget, "Kavian! Kenapa dengan rambutmu?" saat melihat rambut pria itu dan Kavian malah tersenyum lebar.

"Ganteng kan?" pertanyaan itu lolos dari bibir Kavian. Reatha berkacak pinggang dan setelahnya mengajukan jempol tepat di hadapan Kavian. Pria itu terkekeh.

"Kapan? Bukannya kemarin pagi masih hitam?" tanya Reatha heran.

"Siangnya aku pergi ke salon. Entah kenapa, aku hanya ingin dan ternyata keren" jawab Kavian.

"Haha, ide bagus!" keduanya tertawa sampai bus sekolah Ruby sudah sampai.

Melihat itu Reatha menepuk pundak Kavian sambil tersenyum "Vian, aku titipkan Jayden sama kamu yaa!" mendengar itu Kavian mengedipkan sebelah matanya dan menggandeng Jayden yang wajahnya merekah.

"Dah, Jayden! Jangan nakal ya, Nak!" pamit Reatha sambil melambaikan tangannya, begitu pula dengan Ruby dan Jayden yang membalas lambaian itu.

Sekarang Kavian beralih ke Jayden.

"Kita naik mobil om atau nunggu bus juga, Jay?" tanya Vian akrab. Jayden tampak berpikir, dahinya berkerut, jari telunjuknya di dagu, Kavian terkekeh melihatnya.

"Kayaknya naik mobil om aja deh. Bu guru tidak ada bilang kalau bus sekolah menjemput." jawaban Jayden membuat Kavian mengangguk dan keduanya masuk ke dalam mobil. Hari mereka akan berjalan menyenangkan hari ini.

•••

Seorang pria dengan pakaian kerja yang berantakan itu mengacak rambutnya dengan gusar, kehadiran pengacara super power itu sungguh menganggu suasana hati Grey. Ia beberapa kali melempar surat-surat panggilan dari penerbit bahkan surat peringatan dari kepolisian. Wanita yang menjadi kekasihnya beberapa tahun terakhir ini juga menghilang, agaknya berusaha untuk menyelamatkan diri.

"Ck, Kavian brengsek!"

"Ini benar-benar menghancurkan rencana gua! Pengacara tolol itu juga nggak guna, ngomongnya kikuk, argumen gak jelas. Percuma gua bayar mahal-mahal! Bajingan memang" umpatan demi umpatan itu keluar dari mulut Grey. Meja kerjanya sudah berantakan, begitu pula dengan kondisi lantai yang sudah diturupi dengan kertas.

Sibuk dengan amarahnya, akhirnya ia tersadarkan dengan suara ponselnya. Tertanda orang suruhannya yang sudah lama tidak menelfon itu kini menghubunginya kembali.

"Bos, nyonya Reatha hanya berdua dengan Nona Ruby. Posisi di kebun binatang kota, sepertinya tengah study tour."

"Bagus! Buat Reatha sibuk sendiri dan bawa ke sini anak itu."

•••

Maaf yaa pendek hehehe
Besok aku up lagi yup!
Met malming teman-teman🫰🏻

Hati yang Luka [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang