Chapter 8: Coffee

21 11 0
                                    

Reatha menandai sebuah tanggal dengan spidol merah di kalender. Ia tersenyum untuk menghibur hatinya sendiri, tapi akhirnya menghela nafas juga dan duduk di sofa dekat sudut meja, tak sengaja kepalanya menoleh ke arah meja dan melihat foto keluarga kecilnya. Ia mengambil foto itu lalu mengusapnya, senyuman yang tercetak dengan bahagia, Reatha ingat kejadian waktu itu. Tiga hari sesudah mereka berfoto bersama, Grey mengenalkan selingkuhannya kepada Reatha, mereka melakukan hal yang sangat menyakiti hati Rea, di dalam kamar mereka, di ranjang tempat mereka tidur bersama, semua inchi di dalam kamar itu sudah disentuh wanita itu. Bahkan perhiasan yang Reatha miliki pun diambil oleh wanita itu.

Tersisa cincin pernikahan Reatha dan Grey yang masih tersemat di jari manis Reatha. Wanita itu menitikkan air mata, rupanya kesedihan ini tetap saja tak mampu ia bendung sendirian, Reatha nyatanya tetap membutuhkan seseorang sebagai tempat ia bersandar. Tiga tahun Reatha menahan semua ini, ia bertahan untuk menghidupi anak-anaknya, walaupun ia tetap harus berjuang untuk menambah kebutuhan Jayden dan Ruby. Tepat setelah Reatha siap untuk pergi, ia baru berani melawan agar Grey yang mengusirnya, ia sangat menunggu Grey yang mengusirnya lebih dulu. Maka cara ini adalah yang terbaik, ia membentak, melawan Grey dan menahan sakit yang ia terima saat Grey memukulnya dengan gagang sapu atau pun pel. Tapi rasa sakit di punggungnya kala itu seolah tak berasa apapun, hatinya lebih pedih dan lebih sakit daripada di pukuli.

Reatha mendongakkan kepalanya ke atas, menghapus air matanya, lalu meletakkan kembali foto itu. Setelah dirinya dan kedua anaknya nanti berfoto, Reatha akan mengganti isi bingkai foto itu dengan yang baru, sementara waktu ia akan membiarkan foto keluarga kecilnya terpampang di sana. Selagi surat cerai belum sampai ke tangannya, ia akan tetap menganggap bahwa Grey adalah bagian dari keluarganya.

Hi flow, kalian bisa play lagu Coffee-BTS

•••

Kopi yang bisa bikin rindu? Mungkin rasanya? Atau jenis biji kopinya yang memang bisa membuat candu dan rindu. Namun, bagi Kavian bukan hanya kopinya yang membuat candu dan rindu, tapi juga yang membuat kopinya. Dari banyak cafe atau pun coffee shop yang Kavian kunjungi, tidak ada yang bisa senikmat dan secandu itu. Entah yang punya memang suka membuat rindu, atau Kavian sedang terpengaruh caffein yang mengalir di setiap desir darahnya?

Lelaki itu menatap postingan instagram coffee shop Reatha, ia melihat senyuman manis itu terukir dengan indah, senyuman itu sangat terlihat tulus dan apa adanya. Bersama Jayden dan Ruby yang selalu setia berada di sebelah sang Bunda, membuat Kavian makin tersenyum, ia gemas melihat Jayden yang amat jarang tersenyum, sekalipun difoto. Berbeda dengan Ruby yang ramah senyum dan pipinya yang menggemaskan. Kavian pikir, Ruby adalah cerminan Reatha, sedangkan Jayden memiliki sifat cuek seperti sang Ayah, tapi wajah Jayden tidak ada miripnya dengan sang Ayah, Jayden dan Ruby lebih mirip dengan Reatha. Apakah ini memang garis takdir Reatha bahwa semua ini akan terjadi pada dirinya? Sampai kedua anaknya pun lebih mirip dengan sang Bunda daripada dengan sang Ayah, apakah agar Reatha tak merindukan Grey setelah mereka berpisah, karena melihat wajah Jayden ataupun Ruby? Apakah karena itu Jayden dan Ruby dominan lebih mirip dengan Reatha?

Tapi sifat cuek Jayden tak bisa bohong pada semesta. Itu adalah sifat duplikat dari sang Ayah.

Kavian menggelengkan kepalanya, ia harus fokus menyelidiki kasus yang kliennya percayakan pada Kavian. Sebuah penerbitan buku yang besar di negaranya ini sedang menggandeng seorang Penulis terkenal dengan semua karyanya yang mampu membawa para pembaca nya menyelami setiap buku yang ia tulis dengan indah. Bahkan Kavian juga menyukai setiap buku yang Penulis ini tulis, banyak penerbit yang ingin menggandengnya sebagai partner mereka. Dan salah satunya adalah Penerbit besar ini yang telah melahirkan banyak Penulis hebat, tapi sekarang Penerbit ini tengah tertimpa masalah dan korban mereka adalah Penulis terkenal ini. Penulis dan Penerbit jadi harus menunda buku yang seharusnya sudah terjual laris, namun harus tertunda karena kasus percetakan yang dua tahun terakhir ini mereka percayai diduga melakukan penggelapan dana.

Hati yang Luka [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang