2 || Kepemilikan

97 60 12
                                    

Ciee udah mau baca cerita bab 2 haha..
Semoga terhibur dengan bab kali ini yaa !

Come on, enjoy !

Julian berjalan menuju pantai, merasa lega karena tidak ada orang lain yang berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian berjalan menuju pantai, merasa lega karena tidak ada orang lain yang berada di sana. Ia merasa lega karena pantai itu miliknya sendiri, tanpa perlu khawatir ketahuan orang lain.

Namun, tatapannya beralih ke hamparan pantai yang tenang, dan kekecewaan menyelimuti dirinya saat menyadari bahwa tidak ada putri duyung yang terlihat.

Apakah dia tidak datang lagi?

Rasa frustrasi muncul dalam diri Julian saat ia menendang kerang secara impulsif, membuatnya terlempar dari pantai.

Saat ia melihat kerang itu melayang di udara, pandangannya secara naluriah terangkat, dan matanya tertuju pada sosok wanita yang bertengger di atas batu di dekatnya.

Saat ia melihat kerang itu melayang di udara, pandangannya secara naluriah terangkat, dan matanya tertuju pada sosok wanita yang bertengger di atas batu di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari tubuhnya yang ramping hingga cara ia menyisir rambutnya dengan elegan, Julian segera mengenalinya sebagai putri duyung menawan yang sama dari malam sebelumnya.

Itu dia..

Saat putri duyung itu menoleh ke belakang dan menyadari kehadiran Julian, dia langsung terkejut. Tiba-tiba merasa malu, dia segera menyelam ke dalam air, menghilang di bawah permukaan ombak yang lembut.

Dia pergi?

"Hey, tunggu!"

Julian, bertekad untuk tidak kehilangan jejaknya, segera berjalan menuju batu-batu. Ia mendekati tepi air, matanya mengamati ombak yang bergolak dalam upaya menemukan putri duyung yang sulit ditemukan itu.

Dengan campuran tekad dan frustrasi dalam suaranya, Julian memanggil putri duyung yang telah menghilang di bawah ombak.

"Kembalilah! Aku perlu bicara denganmu! Ini penting!"

Sesaat, permukaan air bergejolak, dan wajah putri duyung itu muncul sekali lagi, tatapannya tertuju pada Julian, rasa ingin tahunya terusik.

Melihatnya muncul sebentar, Julian memanfaatkan kesempatan itu untuk duduk di atas batu, berharap agar putri duyung itu tidak menghilang lagi.

MARNI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang