17 || Menyembuhkan luka di masa lalu

35 24 1
                                    

Come on, enjoy !

Come on, enjoy !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marni dengan sabar menunggunya melanjutkan. Julian segera tersenyum padanya. "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."

"Benarkah?"

Julian mengangguk dengan tegas dan meyakinkan. "Sungguh. Tanganku licin makanya gelasnya jatuh. Aku benar-benar baik-baik saja."

Marni menahan lidahnya, alih-alih memijat dada Julian dengan lembut, berharap dapat menenangkan jantungnya yang berdebar kencang.

Julian menunduk diam-diam, tatapannya tertuju pada tangan wanita itu yang menempel di dadanya, membiarkan kekuatan lembut putri duyung itu mengalir, perlahan-lahan menenangkan detak jantungnya yang tidak teratur.

Ini...

Suasana dipenuhi dengan keheningan saat Marni terus menenangkan Julian melalui sentuhan dan kekuatan penyembuhannya.

Secara bertahap, detak jantung Julian mulai melambat, napasnya menjadi lebih teratur setiap saat. Rasa tenang menyelimuti dirinya, tubuhnya menjadi rileks sebagai respons terhadap aliran energi.

Tanpa peringatan, Julian tiba-tiba memeluk Marni, membenamkan hidungnya di rambut Marni, mencari kenyamanan dalam aroma yang familiar di sekitarnya.

Marni terkejut tetapi tidak protes. Sebaliknya, ia mulai mengusap punggung Julian dengan lembut, menawarkan kenyamanan dan dukungan tanpa suara.

Aku harap dia baik-baik saja.

𓇼 ⋆.˚ 𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟 ⋆.˚ 𓇼

Marni dan Isabella masuk ke sebuah toko jual hewan peliharaan, mata mereka terbelalak karena kagum saat mereka melihat deretan kucing dan anjing yang menggemaskan di kandang mereka.

Marni dan Isabella masuk ke sebuah toko jual hewan peliharaan, mata mereka terbelalak karena kagum saat mereka melihat deretan kucing dan anjing yang menggemaskan di kandang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka sangat lucu!" Seru Isabella.

Marni mendekat, tertarik oleh pemandangan seekor anak kucing yang penasaran, tatapannya tertuju pada Marni lalu mengeong pelan. Marni terkekeh pelan. "Ya, mereka memang lucu."

MARNI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang