26 || Menguak misteri mata ungu

13 2 0
                                    

Come on enjoy this chapter !

Come on enjoy this chapter !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Julian terdiam sejenak, merenungkan kata-kata mereka. "Aku bisa mengerti kekhawatiran kalian," akunya. "Namun, aku benar-benar percaya pada kebaikannya kepadaku. Aku percaya bahwa dia tidak akan pernah dengan sengaja menyakiti hidupku."

Kyle dan Isabella saling berpandangan, tidak yakin apakah akan mempercayai keyakinan Julian. Kyle menyuarakan kekhawatirannya lagi. "Tapi, Julian, kamu tidak bisa terlalu yakin. Bagaimana jika ada kemungkinan kecil bahwa sesuatu bisa salah?"

"Aku siap untuk itu." Jawab Julian tegas.

Sejak awal, ia sudah mempertimbangkan hal ini berulang kali hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran dengan Marni karena ia sudah siap dengan konsekuensinya di masa mendatang. Jadi tentu saja ia sudah siap dengan apa pun yang akan terjadi padanya.

Julian mendesah berat, menyadari absurditas situasinya. "Aku tahu kedengarannya gila karena berkencan dengan makhluk laut. Bahkan orang-orang mungkin tidak percaya bahwa putri duyung itu benar-benar ada." Lanjutnya. "Tapi percayalah padaku, aku akan memastikan semuanya baik-baik saja."

𓇼 ⋆.˚ 𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟 ⋆.˚ 𓇼

Marni, yang saat ini terduduk di lantai dalam ruangan yang remang-remang, mempertahankan sikap diam dan penuh perenungan. Pergelangan tangan dan kakinya, yang awalnya diikat dengan tali, telah digantikan oleh rantai yang kuat.

Sekarang dalam keadaan terkekang, penampilan Marni secara keseluruhan mencerminkan keadaan yang acak-acakan dan berantakan, yang menambah rasa frustrasinya.

Marni kemudian melihat kearah Jasper di dalam kandang, tampak tenang dan kalem. Pemandangan ini menambah rasa frustrasi dan sedihnya. "Kau baik-baik saja? Mereka tidak menyakitimu, kan?"

Jasper hanya mengeluarkan suara samar sebagai jawaban, karena tidak punya tenaga lagi untuk menjawab.

"Kau tahu? Aku tidak mungkin bisa menggunakan sihirku. Identitasku akan terungkap jika aku melakukannya." Marni berkata kepada Jasper seolah-olah dia tahu Jasper mengerti apa yang dia katakan.

Dia kemudian mendesah berat, mengakui situasi mereka. "Kita harus bertahan di sini selama beberapa hari, meskipun kita tidak tahu berapa lama kita akan berada di sini."

Percakapan sebelumnya dengan Norma kembali muncul dibenaknya.

"Sebenarnya rencana ini juga ada hubungannya dengan seseorang."

Marni mengerutkan keningnya saat Norma mengatakan itu dengan sikap santai. "Seseorang?"

"Dia ada hubungannya dengan keluarga Julian. Tapi aku tidak bisa memberitahumu siapa orang itu."

MARNI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang