Come on, enjoy !
"Haha, jadi kamu minta saran tentang bagaimana caranya agar orang-orang melihat lukisanmu?" Kyle bertanya sambil menuangkan teh hangat ke dalam cangkir, uap harumnya mengepul lembut ke udara.
"Untukmu."
Kyle mengulurkan cangkir itu kepada Marni, dia menerimanya dengan ramah sambil tersenyum antusias.
Kyle duduk di sofa di seberang mereka, mengamati ekspresi Julian yang bingung. "Sejujurnya aku kurang tahu apa yang para seniman lakukan sehingga mereka menjadi terkenal."
Dia kemudian tersenyum lalu melanjut. "Tapi, mungkin kau bisa menggunakan cara dengan melukis di pinggir jalan."
Julian mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Kyle, keraguannya tampak jelas di ekspresinya. "Apa?" Julian menjawab, kebingungannya jelas.
Kyle dengan santai meletakkan sikunya di sandaran tangan kursi, tangannya menopang pipinya.
"Kau seharusnya tahu itu, bukan? Itu cara yang paling sederhana. Coba kau melukis di pinggir jalan, itu akan menarik perhatian orang-orang apalagi kau melukis dengan gaya abstrak."
Dia melanjutkan lagi. "Sambil melukis, coba kau pajang beberapa lukisan kecil agar orang-orang tertarik dan bertanya harganya."
Julian mengalihkan pandangannya, merasa sedikit gelisah. Namun, senyum Kyle yang menyemangati membantu meredakan kekhawatirannya.
"Jangan khawatir, aku akan membantumu. Aku akan menawarkan lukisanmu kepada teman-temanku, siapa tahu, mereka akan tertarik."
Julian kembali menatap Kyle, menyerap kata-katanya. "Apakah kau yakin ini akan berhasil?" Julian bertanya penuh keraguan.
"Ayolah, jangan takut apapun. Kau tidak akan tahu jika belum mencobanya!"
Julian masih ragu dan Kyle terus meyakinkannya. "Ayolah, para seniman juga pasti berpikir hal yang sama seperti mu. Ragu dan khawatir. Tapi pada akhirnya, mereka berhasil menjadi seniman terkenal karena usaha dan kepercayaan diri mereka." Kyle melanjutkan dengan senyuman.
"Aku di sini untuk mendukungmu!" Marni menimpali dengan percaya diri.
Julian mengalihkan pandangannya ke arahnya, dukungannya yang tak tergoyahkan tampak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARNI
Historia CortaPada tahun 1989, seorang barista bernama Julian, yang secara tidak sengaja bertemu dengan putri duyung yang menawan saat mengagumi pantai yang diterangi cahaya bulan. Pertemuan supernatural ini memicu serangkaian kejadian misterius dan mendebarkan s...