Kisah tentang keluarga Tengku Mustapha yang tinggal di sebuah Negara Espania. Mempunyai seorang puteri tunggal bernama Tengku Lily Camelia, yang nakal dan suka menciptakan keributan dengan selalu melarikan diri dari Istana Seri Aura.
Tengku Lily Cam...
Tengku Lily Camelia tersenyum sinis saat melihat lirikan mata pria itu. Pasti sedang memerhatikan tatu palsu ini. Dengan sengaja, dia mengangkat lebih tinggi gelas tersebut agar tatu itu terlihat lebih jelas lagi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Manakala, Tuan Hulk pula hanya menyaksikan kedua-dua mereka tanpa kata. Daripada lirikan mata Tengku Jebat Aariyaz, dia agak bahawa pria itu sudah pun menyedari akan tatu palsu tersebut.
"Err Anakanda Jebat? Bukankah esok Anakanda ada latihan polo di Royal Andalusiana Club?." Soal Tengku Zainal.
"Iya, Ayahanda."
"Baguslah.. Bolehlah Tengku Lily ikut kamu esok, ya. Kasihan pula Ayahanda melihat Anakanda Lily hanya duduk saja di Istana Andora ini."
"Err..." Tengku Lily Camelia ingin bersuara.
"Boleh juga jika Anakanda Lily ingin ikut.." Ujar Tengku Laila tersenyum gembira. Serba salah dibuatnya ketika itu.
Tatapan mata Tengku Jebat Aariyaz masih ke arahnya.
"Tiada masalah, Ayahanda... Bonda. Anakanda senang jika Tengku Lily ingin ikut." Balas Tengku Jebat Aariyaz tersenyum.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ketika itu, dia dihantui rasa serba salah terutamanya Tengku Zainal dan Tengku Laila memandangnya bagaikan sedang menunggu jawapan daripadanya.
"Urm baiklah.. Anakanda Lily pasti senang dapat melihat Tengku Jebat berlatih bermain polo." Ujar Tengku Lily Camelia terpaksa untuk senyum.
"Bagus! Hahahaha.. Ayahanda sangat senang hati mendengarnya. Bakal permaisuri haruslah menemani bakal rajanya, tak gitu?." Ujar Tengku Zainal dengan senyuman lebar.
Mereka berbalas senyuman seketika.
Tengku Jebat Aariyaz menghampirinya ketika dia sedang berada di laman luar istana itu sementara Tengku Zainal dan Tengku Laila sedang menikmati teh khas Andalusiana di ruang tamu.
Mereka berbalas pandangan.
"Cantik bunga di pergelangan tangan Tengku Lily tu." Ujar Tengku Jebat Aariyaz memulakan bicara. Tengku Lily Camelia tersenyum.
