02 - Instrument

148 13 1
                                    

Seulas senyum mengembang diwajah Baekhyun dan sesekali kepala Baekhyun mengangguk menikmati nada-nada yang menenangkan. 

Jemari Baekhyun dengan telaten menekan tuts-tuts piano, membuat benda itu terus menerus mengeluarkan irama yang ia sukai. Baekhyun mempercepat tempo seiring dengan cepatnya martil memukul dawai. Ia hanya memainkan tanpa benar-benar tahu apa maksud sebenarnya. Yang Baekhyun percaya, ini menghangatkan perasaannya, dan semua berakhir saat jari manisnya menekan sebuah tuts berwarna putih.

"In You - Yiruma?"

Baekhyun menoleh, mendapati Jongin yang berdiri tak jauh di sana. Lalu dia berjalan mendekati Baekhyun, kedua tangan pemuda tersebut dimasukkan ke dalam saku celana.

Dia memandang Baekhyun sejenak, "Kau cukup ahli," kata Jongin yang membuat Baekhyun menyodorkan kepalan tangan kanannya, dengan ibu jari yang mengacung ke atas.

"Kau lebih ahli,"

Jongin tertawa, dia memposisikan bokongnya untuk duduk disebelah Baekhyun. Jemari Jongin mengambil alih benda berwarna hitam tersebut, membuat Baekhyun menyingkirkan tangannya.

"Bernyanyi bersama, Baek?" Kemudian Jongin mulai memainkan sebuah irama dan juga bernyanyi,

Look into my eyes, you will see

What you mean to me

Search your heart, search your soul

And when you find me there you'll search no more

Baekhyun tahu, lalu ia membuka mulut.

Don't tell me it's not worth trying for

You can't tell me it's not worth dying for

You know it's true

Everything I do, I do it for you.

(Everything i do - Bryan Adams)

Irama itu berhenti tepat pada nada re.

Jongin memperhatikan Baekhyun, "Suara cemprengmu lumayan juga," nyatanya milik Baekhyun terdengar sangat merdu.

Sedangkan Baekhyun memutar kedua matanya malas, "Beruntung karena suaraku tidak sesumbang milikmu" lalu dia nyengir kuda.

"Oh astaga," Baekhyun terkesiap setelah ia melirik jarum jam di dinding. Ia mengambil ranselnya dan berjalan keluar. Jongin mengerutkan keningnya, "Kemana?"

"Pulang. Aku kalah taruhan dan harus membersihkan toilet selama seminggu penuh,"

- chanbaek -

Baekhyun membuka sebuah pintu yang menampakkan seorang pemuda sedang menonton televisi, sebuah channel yang menayangkan kartun favorit anak-anak, Tom and Jerry.

Pemuda tersebut melirik Baekhyun sekilas kemudian kembali menatap televisi. Sedangkan Baekhyun berjalan ke arahnya, menghempaskan tubuhnya disebelah sang pemuda.

"Jongdae,"

Yang dipanggil mengangkat dagunya, mengisyaratkan bahwa ia menyahut Baekhyun.

"Jongdae," Jongdae berdeham singkat. Ia memang sedang menanggapi Baekhyun, kok.

"JONGDAE!"

Refleks Jongdae menutup telinga dengan kedua tangan, ia menatap Baekhyun sebal. "Apa sih?"

Baekhyun mengambil keripik yang berada di pangkuan Jongdae kemudian memakannya. Bukannya menjawab Jongdae, Baekhyun malah ikut menonton adegan seekor kucing yang sedang mengejar seekor tikus. Dan bodohnya si kucing— sebut saja Tom, selalu saja mendapat sial apabila mengejar Jerry— si Tikus. Baekhyun meringis ketika ia melihat kepala Tom tertimpa besi berat kemudian tonjolan yang tinggi muncul diatas kepala Tom, bodoh.

ROPE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang