Film yang akan ditonton Baekhyun dan Jongdae bergenre horror. Karena sebenarnya mereka itu cukup penakut, maka mereka memutuskan untuk menonton disore hari.
Baekhyun sudah siap namun waktu masih begitu awal, jadi dia mengirim pesan kepada Jongdae kalau dia akan mampir terlebih dahulu.
Ketika Baekhyun tiba Jongdae bahkan belum bersiap diri, dia masih menggunakan kaus longgar dan celana santai ala rumahan.
Kemudian Baekhyun masuk, mengomel sebentar karena pakaian kotor yang menumpuk begitu banyak juga televisi yang dinyalakan keras-keras.
Baekhyunpun akhirnya mengurungkan niat untuk menyambangi kamarnya sendiri dan memilih untuk mengisi mesin cuci.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Jongdae bersiap-siap. Pemuda itu sudah terbalut setelan yang kasual ketika Baekhyun sedang mengeringkan pakaian. Sebuah senyum terpatri pada wajah Jongdae, dia bersyukur bahwa Baekhyun masih perduli dengannya.
"Sebagai bayaran maka aku akan menghabiskan ini." Sebungkus keripik ubi tengah berada pada genggaman Baekhyun, dia mengunyah dengan renyah sambil membuka lemari es untuk mengambil susu yang ada di sana.
Kemudian Baekhyun meraih remote dan mengganti saluran televisi dengan asal. Mengabaikan Jongdae yang menggerutu di tempat.
Tidak lama bel berbunyi dan Baekhyun adalah orang yang membuka pintu. Seorang perempuan berdiri di sana, terlihat sepantaran atau lebih muda dan terdapat sebuah bingkisan pada genggaman.
Perempuan itupun terlihat sama penasarannya seperti Baekhyun. "Ada yang bisa kubantu?" Lalu Baekhyun bertanya.
"Apa benar Kim Jong Dae tinggal di sini?" Dia menjawab tidak jelas, dalam pikirannya mungkin dia sudah salah alamat. Yang membuka pintu jelas bukan Jongdae yang dia temui tempo hari.
"Oh, Jongdae ada di dalam. Masuklah dulu." Baekhyun mengerti bahwa perempuan ini adalah tamu sang karib.
Dia membawa perempuan tersebut pada ruang tamu yang tidak besar, mempersilakan sang tamu duduk sementara Baekhyun memanggil Jongdae untuk keluar.
Kim Jongdae mengomel karena Baekhyun mengetuk pintu dengan tidak sabar. Hal tersebut adalah kebiasaan Baekhyun yang menyebalkan. Namun ketika Baekhyun memberitahu bahwa seseorang tengah menunggu, Jongdae langsung bergegas menuju ruang tamu.
"Hyejin?"
Panggilan tersebut terdengar seperti drama di telinga Baekhyun. Tawa Baekhyun akan benar-benar pecah jika dia tidak mengingat bahwa terdapat orang asing di sana.
Perempuan yang bernama Hyejin tersebut berdiri, tersenyum sesaat dan memberi Jongdae bingkisan yang dia bawa.
"Ibu memintaku untuk memberi ini padamu," Ujar Hyejin pelan.
- chanbaek -
Selama perjalanan menuju bioskop Baekhyun bertanya-tanya dalam hati. Sepanjang eksistensinya sebagai karib Jongdae, tidak pernah dia menemukan satu dari teman Jongdae yang seperti itu.
Jongdae itu tidak pandai bergaul dan kebanyakan dari teman Jongdae adalah orang-orang dari komunitas yang sama.
Namun Hyejin berbeda, dia terlihat modis juga terlihat sangat merawat tubuh. Dia bahkan tidak percaya ketika Jongdae berkata bahwa Hyejin berusia dua tahun di atas mereka.
"Jadi kau mengenal dia dari mana?" Akhirnya Baekhyun bertanya karena mulutnya sudah sangat gatal untuk berbicara.
Jongdae menjawab dan hal tersebut sukses membuat Baekhyun membola di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROPE ✔
RomanceApa yang membuat dua orang bisa bersama? Baik Chanyeol maupun Baekhyun memiliki kebutuhan akan kehadirannya masing-masing. Ikatan yang terjalin di antara mereka bukan berlandaskan cinta, uang ataupun martabat; tapi, mereka lebih dari itu semua. Tri...