20 - I'm Fine

38 4 3
                                    

Hal pertama yang Chanyeol dapat ketika dia memasuki kediaman Hyejin adalah sambutan hangat dari nyonya Kim. Mereka berbincang barang sebentar, bercerita mengenai liburan nyonya Kim di Bali dan mendeskripsikan bagaimana budaya orang-orang Indonesia.

"Chanyeol?"

Hyejin memanggil ketika sang ibu sudah beranjak dari sana. Mereka masih berada di ruang makan dengan perut yang sudah terisi. Chanyeol menoleh, menangkap siluet Hyejin yang masih setia menatapnya.

"Ibu terlihat ingin menjodohkan aku dengan Jongdae, temannya Baekhyun."

Dia pikir Chanyeol akan bertanya lebih lanjut, maka Hyejin menanti respon pemuda tinggi itu dengan sebuah harapan yang dia sembunyikan.

Kemudian Chanyeol mengangguk, tersenyum sebelah bibir hingga lesung pipinya tercetak jelas. "Dia lelaki baik-baik, sedikit freak dengan anime dan belum pernah punya kekasih." Itulah informasi yang Kris sampaikan pada Chanyeol.

Tidak Hyejin pungkiri jika dia kecewa dengan kenyataan yang ada, Chanyeol biasanya akan berkata tidak jika dia tidak setuju. Tapi kali ini berbeda, tak ada sanggahan yang keluar dari bibir Chanyeol dan fakta itu membuat Hyejin sedikit kesal.

Kemudian Hyejin berdeham pelan, memperbaiki raut kecewanya dengan senyum yang terlihat baik-baik saja.

"Baekhyun,." Dia sengaja mengantung nada bicara di sana, memberi jeda yang taunya segera mendapat perhatian Chanyeol. "Dia partnermu sekarang, kan?" Pertanyaan itu dijawab dengan sebuah anggukan dari yang lebih tinggi.

Berdeham pelan, Hyejin kembali menatap Chanyeol tepat pada binarnya. "Kapan kalian berakhir?" Ia bertanya dengan penuh kehati-hatian.

Chanyeol tidak langsung menjawab, sedikit sangsi karena tidak biasanya Hyejin menyinggung mengenai hal tersebut.

"Aku tidak merencanakannya." Tapi setelah itu Chanyeol berkata sesuai dengan yang dia pikirkan.

Jawaban yang Hyejin dapat adalah hal yang tidak ingin dia dengar dan perasaan Hyejin semakin ciut karenanya. Berkedip beberapa kali, Hyejin berdeham lagi sambil mengumpulkan suaranya agar tidak bergetar. "Bagaimana jika ia ingin pergi?"

Chanyeol menangkap umpan yang Hyejin beri dengan tatapan dingin pertanda dia tidak setuju. "Maksudmu?"

"Dia juga punya kehidupan, Chanyeol." Hyejin menjawab pelan, netranya awas mengamati setiap perubahan pada air wajah Chanyeol.

"Kehidupan yang tidak ada kau di dalamnya."

Perkataan itu berhasil membuat Chanyeol tersenyum sinis. Dia berdiri, berkilat kesal dengan pandangan tenang namun mematikan. "Maka tidak akan ku biarkan."

Pergi, Chanyeol berjalan keluar meninggalkan Hyejin di sana.

- chanbaek -

Berjalan terseok-seok tidak membuat Baekhyun menyerah meski tubuhnya hampir limbung. Baekhyun bahkan tidak menoleh barang sebentar, tidak perduli apakah Chanyeol masih di sana atau benar pergi meninggalkannya.

Dia tidak membersihkan wajah, luka pada sudut bibirnya Baekhyun biarkan juga sembab dikedua mata yang sangat kentara. Tangan Baekhyun bergetar ketika dia sudah berhasil meraih pintu utama, perlahan dia buka dan ternyata Jaehyun di sana.

Jeong Jaehyun memiliki feeling tidak baik kepada Baekhyun, terlebih ketika dia berpapasan dengan Chanyeol di lobby bawah. Dia segera naik dan menghubungi Baekhyun berkali-kali tapi tak ada jawaban yang Jaehyun terima. Dia juga telah menekan bell beberapa kali tapi tidak ada tanda bahwa Baekhyun akan membuka pintu.

Lalu Jaehyun terdiam, bersandar pada dinding dan menanti dengan harapan pintu akan terbuka.

Benar jika tidak lama setelah itu pintu terbuka oleh Baekhyun sebagai pelaku. Tapi yang membuat Jaehyun terkejut di tempat adalah ketika dia melihat bagaimana Baekhyun di sana. Kedua pipi Baekhyun bengkak dan luka pada sudut bibirnya membuat Jaehyun meringis sendiri.

ROPE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang