26 - Finale

47 5 11
                                    

warning : a lil bit jijay.

Key words : kiss, bondage, humiliate, pet play, cum facial, intercourse.

Enjoy!

.
.
.

Setelah hari itu, Baekhyun dan Chanyeol memutuskan untuk menjalani hubungan layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Si manis masih tinggal bersama Jongdae, dan keputusan yang Baekhyun ambil sempat membuat pemuda berwajah kotak itu menatapnya tidak percaya.

Dia kembali memaafkan Chanyeol, apa Baekhyun mengidap stockholm syndrome?

Tapi pada akhirnya, Jongdae tidak berbuat apa-apa. Bagaimanapun itu adalah hidup Baekhyun. Dia punya andil penuh untuk tanggung jawab atas dirinya sendiri, dan Baekhyun sudah cukup dewasa untuk melakukan itu.

"Apa kau mencintaiku?"

Adalah pertanyaan si manis entah sudah yang keberapa kali. Dia tidak benar-benar memastikan atau sekedar mencari validasi. Itu hanya pertanyaan random, yang sayangnya sudah jadi hal yang dia sukai.

Mereka kini sedang berada di apartemen Chanyeol. Sambil menonton film, membiarkan derai hujan turun dan gemuruh yang sesekali terdengar. Sebuah selimut tipis sudah menggelung tubuh Baekhyun karena cuaca cukup dingin.

"Iya, selalu." Jawaban singkat itu mampu menciptakan senyum tertahan milik si manis. Membuat Chanyeol mau tidak mau melihat kepadanya, betapa menggemaskan lelaki kecilnya ini.

Jemari besar itu Baekhyun selipkan diantara buku-buku jarinya, kepalanya dengan malas dia sandarkan tepat di bahu Chanyeol. Mereka sama-sama tenggelam menikmati film action yang lagi diputar.

Setelah beberapa saat, film tersebut selesai. Baekhyun bangkit berdiri, berlari kecil ke arah piano karena tiba-tiba dia ingin memainkan benda tersebut.

Tuts dia tekan, memainkannya asal hingga terdengar serentet nada acak. "Kau kan, tidak bisa main ini." Dia bergumam pelan, sangat menyayangkan karena benda seberharga itu hanya dijadikan pajangan saja oleh Chanyeol.

"Itu memang untukmu." Si tinggi masih pada tempatnya yang semula, namun perhatiannya berpusat pada pemuda kesayangannya.

Mendengar itu, senyum cantik Baekhyun terulas. "Kalau begitu, akan ku bawakan sebuah lagu sebagai ucapan terimakasih."

Menekan kembali tuts tersebut, Baekhyun mulai menutup kedua mata. Tangannya dengan ringan menari indah di atas tuts-tuts monokrom, menciptakan melodi yang sangat sopan masuk telinga.

Namun untuk Chanyeol sendiri, sosok Baekhyunlah yang menarik penuh perhatiannya. Bagaimana dia terlihat, energi positif yang dia berikan, serta mimik wajahnya yang tenang mengalahkan lantunan irama indah yang menggema.

Chanyeol bangkit berdiri, membawa dirinya tepat di belakang si manis dan menanti dalam diam. Hingga saat Baekhyun telah selesai, dia membungkukkan badan, bernapas tepat disebelah telinga Baekhyun yang membuatnya tersentak di tempat.

"Indah." Dia berkomentar singkat, mengecup leher si manis yang telak membuat bulu kuduk Baekhyun meremang.

Baekhyun mengendikkan bahu sedikit sebagai bentuk refleks akan geli yang dia rasa, bagaimanapun, leher adalah titik sensitif dia. Dan ketika dia memutuskan untuk menoleh, Chanyeol menyambutnya dengan mempertemukan bibir mereka.

Gerakan yang lembut. Deru napas yang masih terdengar teratur. Serta lidah yang dilesakkan dominan itu telak membuat si Baekhyun ketagihan.

Manis. Ingatkan Baekhyun untuk memasukkan ini ke dalam hal yang dia sukai.

ROPE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang