10 - Skies

73 5 5
                                    

Pintu kamar Baekhyun terbuka. Semalam dia tertidur begitu kenangan masa lalu kembali teringat. Dia mengetuk kamar Jongdae berharap pemuda itu membuka pintu dan amarahnya sudah lenyap.

Namun Jongdae sudah tidak ada di dalam ketika Baekhyun menerobos masuk. Matahari sudah terlihat karena waktu telah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Baekhyun berjalan keluar dan berhenti tepat di depan meja makan begitu secarik kertas berwarna biru yang terselip di bawah mangkuk sup dingin itu menarik perhatiannya. Ia mengambil dan mulai membaca.

Aku hanya sedikit terkejut dan beberapa hal memang sedang menggangguku, jadi maafkan aku karena berlaku kekanakan semalam. Aku tidak akan melarangmu jika kau memang sudah memutuskan itu, kau sudah dewasa. Tapi ingat! Kau harus bisa menjaga dirimu sendiri~

P.S Hangatkan sup sebelum kau memakannya.

Kim Jong Dae.

Senyum Baekhyun merekah sempurna. Jongdae memang yang terbaik.

- chanbaek -

"Kita akan kemana?"

Baekhyun menoleh dan mendapatkan Chanyeol yang tengah mengembangkan senyum. Dia hanya memberi jawaban tidak berarti dan kembali menikmati musik pop yang terputar di sana.

Mereka tiba tepat pada pukul delapan malam. Chanyeol keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh Baekhyun. Dia mengulurkan tangan kemudian menempatkan jari-jari Baekhyun untuk terapit sempurna dengan miliknya.

Tidak ada yang dapat Baekhyun lakukan karena dia yang terlampau takjub ketika Chanyeol membawanya ke tepi jalan. Mereka kini berada di pegunungan yang tidak begitu jauh dari Seoul.

Chanyeol membawa Baekhyun untuk melihat bagaimana Seoul di malam hari. Pijar lampu yang begitu banyak membuat mereka terlihat seperti bintang-bintang yang bergerumul dari kejauhan. Dengan banyak warna, manik Baekhyun di manja dengan keindahan malam.

"Ini hebat, kau tahu?" Gumam Baekhyun melebih-lebihkan.

Chanyeol hanya tersenyum dan mendongak untuk menatap langit.

"Lihat." Katanya seraya menunjuk langit menggunakan dagu. Baekhyun mengikutinya untuk melihat ke atas namun dia tidak menemukan apapun di sana.

Angkasa memang tidak seterang gemerlap cahaya kota, juga tidak memiliki banyak warna dan tidak menusuk penglihat. Namun Chanyeol menemukan sesuatu di sana, beberapa berkas cahaya yang membuat Chanyeol mengerti arti dari estetika.

Chanyeol menunjuk sebuah bintang kemudian Baekhyun mengangguk begitu ia mendapati bintang yang dimaksudkan Chanyeol.

"Dari bintang itu, tariklah garis ke atas dan berhenti ketika kau menemukan sebuah bintang yang lain".

Setelah Baekhyun menandai bintang pertama, dia menurut pada Chanyeol untuk menarik sebuah garis ke arah atas, hingga ia menemukan sebuah bintang lain yang tidak berada terlalu jauh dari bintang sebelumnya.

"Lalu?"

"Jangan hilangkan garis itu dari pikiranmu, oke? Selanjutnya, kau dapat melihat itu?" Chanyeol kembali menunjuk sebuah bintang di arah timur. Baekhyun mengangguk memberi konfirmasi,

"Tarik garis lurus ke arah kanan, biarkan garis yang baru berpotongan dengan garis yang sebelumnya, dan berhentilah ketika kau menemukan sebuah bintang lagi." Jelas Chanyeol sembari menunjuk bintang yang terakhir ia ucapkan.

"Garis itu akan terlihat seperti salib?" Tanya Baekhyun mengangkat sebelah alisnya.

Bibir Chanyeol menyunggingkan senyum khas lelaki yang menawan, yang ternyata telah menjadi favorit Baekhyun.

ROPE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang