04 - Partner

222 16 6
                                    

Pintu lemari terbuka begitu Baekhyun menariknya. Setelah meletakkan barang-barang yang baru saja dia dan Jongdae beli, dia segera memasuki kamar dan mengambil sepasang borgol, rantai dan pengait, serta mouth gag yang di lengkapi dengan bola berwarna merah— untuk menyumpal mulut Baekhyun tentu saja.

Baekhyun mengganti pakaian dengan pakaian rumah biasa; kaus tanpa lengan yang kebesaran membuat tubuh Baekhyun merasa nyaman.

Terlepas dari pakaian slim fit adalah yang terbaik. Baekhyun sadar bahwa pakaian 'semi ketat' yang biasa ia dipakai sebenarnya menyiksa, membuat ia merasa gerah— tidak leluasa untuk bergerak. Jadi, salahkan saja ego Baekhyun karena ia tidak ingin terlihat ketinggalan zaman.

Tidak ingin terburu-buru, Baekhyun berjalan ke arah tempat tidur dan memasang mouth gag dengan cara mengaitkan kedua ujung tali berbahan dasar kulit itu pada tengkuk bagian atas, sedangkan bola berwarna merah telah sempurna memasuki mulut Baekhyun.

Mata Baekhyun melirik sebuah rantai yang tadi sudah dia letakkan di sebelahnya dan mengambil rantai tersebut, dia melilitkan rantai itu dikedua pergelangan kaki dan menguncinya dengan sebuah gembok kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Baekhyun melirik sebuah rantai yang tadi sudah dia letakkan di sebelahnya dan mengambil rantai tersebut, dia melilitkan rantai itu dikedua pergelangan kaki dan menguncinya dengan sebuah gembok kecil.

Dia memasangkan borgol pada kedua tangan yang telah sempurna berada pada bagian belakang tubuhnya. Baekhyun memastikan kunci borgol tetap berada di dalam lubang karena hal tersebut akan memudahkan Baekhyun untuk membuka borgol itu kembali.

Hal terakhir yang Baekhyun lakukan adalah menyeret kawat pengait dengan menggunakan sebelah kaki, sedikit kesusahan namun dia berhasil mengaitkan ujung kawat pada borgol dan ujung satunya terkait pada rantai di kaki Baekhyun.

Baekhyun tersenyum menang, namun sayangnya dia tidak bisa. Jangan lupakan bahwa bola berwarna merah itu yang sudah masuk secara utuh ke dalam mulut Baekhyun.

Sebenarnya Baekhyun juga tidak mengingat kapan terakhir kali dia melakukan ini, mungkin sekitar tiga atau empat minggu yang lalu. Tapi salahkan saja layar berukuran 50 inch yang terpampang jelas di bagian elektronik swalayan tadi, menayangkan sebuah trailer film beradegan seorang tahanan yang akan dieksekusi mati, dengan kedua tangannya yang diikat pada sebuah batang yang berada di belakang tubuh tahanan tersebut. Baekhyun yang melihatnya pun merasa hasratnya tiba-tiba membuncah dan ingin cepat-cepat pulang.

Manik berukuan kecil itupun menutup. Ia tidak menyadari bahwa tubuhnya telah bergerak tidak menentu ketika pikirannya telah menerawang pada masa lalu, membayangkan seseorang yang dengan semena-mena melakukan sebuah penyiksaan kepadanya. Membuat leher Baekhyun sakit, bahkan pernah hingga membuat beberapa sayatan pada lengan atas Baekhyun.

Sekarang Baekhyun membayangkan seseorang yang sama tengah memegang tongkat besi silinder berdiameter 1,5 sentimeter, ujung besi tersebut menyusuri tubuh Baekhyun dan membuat Baekhyun merasakan betapa dinginnya besi itu pada kulitnya.

Tongkat besi itu dimulai dari bagian lengan atas yang kemudian naik. Baekhyun menggerakkan bahunya, seolah bahwa benda tersebut memang berada di sana. Ujung besi itu bergerak turun kemudian berputar-putar tepat di atas perut Baekhyun. Ia ingin tertawa karena merasakan sensasi yang menggelitik. Tidak lama setelah itu Baekhyun merasa silinder besi tersebut sudah beranjak ke bagian samping tubuhnya lalu berhenti tepat pada bokong, membuat posisi Baekhyun menjadi tengkurap sempurna.

ROPE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang