Menuju rencana selanjutnya yakni menemui Pak Abi, pemilik kos, untuk meminta rekaman cctv mulai dari H-1 lebaran hingga H+8 lebaran. Hanya Amar, Yohan, Selin dan Aca yang pergi sedangkan sisanya menetap selain untuk menjaga Amel juga untuk menjaga rumah.
Pada awalnya Pak Abi kebingungan saat tiba-tiba ada 4 anak kosnya yang datang di siang bolong, terlebih yang datang berkunjung adalah orang yang diketahui sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Amar pun langsung menjelaskan maksud kedatangannya bersama teman-teman, namun tidak secara gamblang menceritakan apa yang terjadi dan apa yang sedang mereka curigai.
"Jadi maksud kedatangan saya dan teman-teman ke sini itu karena kami mau minta rekaman cctv kos, Pak. Kami merasa kalau gangguan ini agak ganjil karena rumah cuma kosong seminggu tapi gangguannya sebesar ini, padahal dulu kos bahkan pernah kosong dua bulan selama pandemi tapi nyatanya waktu kita kembali juga aman-aman aja, gak ada apa-apa, tapi ini kok mencurigakan. Kami takutnya ada orang yang masuk ke dalam kos dan bikin ulah sampai akhirnya mengundang yang gak baik dan ujungnya kita sebagai penghuni kos yang terganggu." Ucap Amar.
Pak Abi terdiam sejenak seolah sedang mencerna apa yang Amar katakan, "Bikin ulah itu contohnya yang bagaimana, Mas Amar?"
"Karena rumahnya kosong jadi mungkin ada yang sengaja ritual atau anak-anak remaja yang suka kepo bikin-bikin konten main jalangkung atau panggil panggil hantu." Ujar Yohan.
"Yang punya kunci kan cuma kalian ber-12, saya dan istri, terakhir Pak Udin. Terus gimana cara mereka masuk? Kan kalian waktu datang juga gerbang masih digembok to? Kalian aja gak ada laporan gerbang rusak atau gerbang gak dikunci." Ujar Pak Abi.
"Maka dari itu kami butuh rekaman cctv supaya kami tau apa ada yang nerobos masuk lewat cara lain atau mungkin di depan rumah." Jawab Amar.
"Sebentar Mas Amar, sebetulnya saya paham maksud kalian. Dari keseluruhan cerita cuma ada 1 orang yang belum kalian sebut. Kalian sebetulnya curiga sama Pak Udin, iya to?" Tebakan Pak Abi tepat sasaran.
Keempat penghuni kos itu terlihat kikuk, bingung ingin menjawab apa.
"Jujur aja Mbak, Mas." Pinta Pak Abi.
"Iya, Pak. Jujur kami curiga sama Pak Udin maka dari itu kami minta rekaman cctv. Kalau dari bukti rekaman itu memang Pak Udin sama sekali gak terlihat ada di kos atau di sekitaran kos, berarti kami selama ini suudzon ke beliaunya." Amar menjelaskan.
Pak Abi terlihat membuang napas berat, ekspresi yang diperlihatkan membuat Amar dan lainnya sedikit takut. Takut jika Pak Abi tidak sependapat dengan mereka dan tidak mau menyerahkan rekaman cctv kos.
"Saya sebetulnya juga curiga."
Amar langsung terkejut mendengar pernyataan Pak Abi, "Kok bisa, Pak?"
"Saya tahun ini gak mudik, gak pergi ke Bali juga buat nemuin Vanya karena Vanya yang pulang ke sini. Pas malam takbiran itu Mas Pram telepon saya buat pamit mudik, dari situ saya tau kalau kosan kosong, jadi niatnya di hari ketiga itu saya mau datang sekedar buat bukain jendela biar ada pergantian udara. Saya datang lumayan pagi pulang dari jalan jalan sama Vanya, pas di belokan gang gak sengaja ketemu Pak Udin, dianya kaget lihat saya, saya tanya habis dari mana dan dijawab habis dari kos buat ngecek. Saya bingung soalnya saya gak nyuruh, tapi waktu itu saya mikirnya mungkin istri saya yang minta. Ya sudah waktu itu saya gak jadi ke kos karena udah dicek sama Pak Udin." Pak Abi bercerita.
"Sebentar, Pak Abi." Aca seperti teringat sesuatu.
"Waktu Selin ngabarin kalau dia, saya, sama Farrel pulang ke sini kenapa Pak Abi langsung minta kita buat bersih-bersih rumah padahal ada Pak Udin di sini? Saya waktu itu ngiranya Pak Udin pulang kampung makanya kita disuruh bersih-bersih sendiri." Aca bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Lembah Manah
Короткий рассказ- KLM Season 1 - Akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi 12 penghuni indekos Lembah Manah