Tak terasa sudah 2 minggu ke-12 penghuni kos tinggal secara terpisah. Meskipun mereka kerap bertemu di luar dan saling berkirim pesan, namun perasaan aneh masih terus timbul di dalam benak mereka. Bertahun-tahun hidup bersama dan saat tiba-tiba terpisah semua terasa berantakan seakan kehidupan mereka diatur ulang mulai dari 0.
Pada awalnya Selin, Janet, Sasa, Yohan, Farrel dan Angga ikut tinggal di rumah mewah yang Amar bangun, namun seminggu berselang Sasa pamit karena ia memutuskan untuk tinggal di rumah sepupunya, kemudian Janet yang sudah berhasil mendapatkan kos baru, terakhir ada Farrel dan Angga yang memutuskan untuk mengontrak sepetak rumah di belakang kampus.
Saat ini rumah mewah 2 lantai itu hanya ditinggali oleh Amar, Yohan dan Selin. Selin juga sempat hendak keluar mengikuti Janet karena kos yang mereka temukan masih memiliki 4 kamar kosong dan tempat tersebut merupakan kos khusus putri. Tapi sudah jelas keinginan Selin itu langsung ditolak oleh Amar.
Pria itu sudah terbiasa hidup dengan Selin. Pagi hari saat turun ke meja makan tanpa diminta Selin langsung membuatkan kopi, sehari 2 kali memakan masakan Selin, bahkan Selin juga kerap menyetrika kemeja dan celana kerjanya meskipun bantuan menyetrika itu tidak hanya untuk Amar saja melainkan juga untuk penghuni kos lain. Intinya dari awal Amar membuka mata, berkegiatan setiap hari hingga menjelang tidur pasti dirinya melihat Selin.
Kalau kata Yohan, Amar itu sudah cinta mati dengan Selin namun nyalinya untuk mengikat Selin belum sebesar cintanya. Hanya perlu menunggu apakah Selin masih bisa menunggu kepastian dari Amar atau bisa jadi Selin memilih untuk mundur mengingat banyak sekali hal yang selama ini berkecamuk di pikiran dan batinnya.
Kembali lagi tentang kehidupan baru ke-12 penghuni KLM. Selin sebagai juru masak terbiasa dengan bantuan Tasya yang setiap paginya akan pergi berbelanja dengan suka rela. Ketika pertama kali tinggal di rumah Amar, Selin nampak kebingungan karena dapurnya benar-benar kosong, bahkan kulkas pun hanya diisi oleh beberapa botol air mineral dan juga 1 pack telur. Mau tidak mau dirinya harus pergi keluar untuk berbelanja.
Sebenarnya ada kios sayur di komplek perumahan, akan tetapi Selin kurang suka jika harus berkumpul dengan banyak orang, jadi gadis itu memilih untuk pergi ke pasar dan langsung membeli bahan makanan dalam jumlah yang besar agar tak perlu ke pasar setiap harinya.
Lucunya hal tersebut juga dirasakan oleh Pram, partner Selin dalam memasak di kos. Selama tinggal di apartemen temannya, setiap pagi Pram selalu pergi ke dapur dan tidak menemukan bahan makanan yang bisa ia temukan. Hal tersebut juga akhirnya membuat Pram mau tidak mau harus pergi keluar untuk berbelanja atau jika sedang malas pria itu langsung memesan makanan secara online.
Tentu masih ada banyak hal lain yang terjadi seperti Janet yang tengah malam menelepon Selin untuk bertanya resep nasi goreng andalannya, kemudian Farrel dan Angga yang kerap datang ke rumah Amar untuk makan malam karena keduanya tak bisa memasak dan tak sempat membeli makan, bahkan Tasya juga pernah membeli bahan makanan terlalu banyak karena sudah terbiasa membeli bahan untuk makan 12 orang dalam sehari, dan masih banyak lagi.
"Sepi dah rumah lo, Mar." Ujar Yohan yang entah sudah berapa kali selama 1 jam ini.
"Gak ada yang mau main ke sini apa ya?" Ganti Selin yang mengeluh.
Hari Minggu yang biasanya terasa sangat ramai di kos kini menjadi sunyi senyap di rumah Amar. Biasanya ada suara Farrel, Angga, dan Nuga yang sedang bermain PS di lantai 2, ada suara musik remix dari ponsel Janet yang sedang membuat konten dengan Tasya dan Sasa, ada yang bermain kartu UNO sampai menghabiskan terigu. Namun sekarang di rumah ini hanya ada Yohan, Selin dan Amar yang duduk di sofa ruang tengah dengan ditemani keheningan.
"Gak ada film yang bagus apa?" Selin terus mengganti saluran televisi karena belum menemukan tontonan yang menarik.
Yohan tiba-tiba melempar bantal sofa dan langsung mengenai wajah Amar yang sedang asik rebahan di sofa panjang sembari bermain ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Lembah Manah
Cerita PendekAkan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi 12 penghuni indekos Lembah Manah