Bagian 21

211 35 4
                                    

Kurang lebih 1 bulan lamanya Kos Lembah Manah diberi police line dan tidak boleh ada seorangpun yang masuk ke dalam rumah kecuali pihak yang berwajib dan juga tenaga medis. Hal tersebut dilakukan agar tempat kejadian perkara tak berubah sehingga pengumpulan bukti dapat berjalan tanpa hambatan dan kegiatan olah TKP bisa dilakukan dengan mudah tanpa adanya kerumunan warga.

Dan setelah 30 hari ditutup, akhirnya di hari ke-31 garis polisi tersebut mulai dicabut dan Kos Lembah Manah dinyatakan sudah bersih, boleh digunakan kembali sebagai tempat tinggal. Mengetahui bangunannya sudah dinyatakan bersih, Pak Abi pun segera menyewa jasa ahli untuk membersihkan seluruh sudut rumah mulai dari teras, halaman belakang, balkon, dan gudang.

Setidaknya ada 15 orang yang disewa jasanya oleh Pak Abi, beliau pun juga menyewa jasa tukang sebanyak 4 orang untuk membongkar gudang belakang dan dibangun ulang dengan penataan ruang yang lebih rapi serta pencahayaan yang memadai. Halaman belakang pun saat ini sudah diubah, semula hanya tanah kosong yang penuh rumput kini berubah dengan dibangunnya taman mini. Ada tempat jemuran yang permanen, bahkan Pak Abi memasang banyak lampu bulat di setiap sudut halaman.

Selesai dengan pembersihan nyata di dalam rumah, Pak Abi kemudian mengundang Pak Ardhi, Bapak dari Selin, dan juga beberapa ahli spiritual dalam kepercayaan agama Islam. Proses pembersihan akan berlanjut dengan membuang seluruh sosok sosok tak diundang untuk dikembalikan lagi ke pemiliknya agar rumah menjadi aman dan nyaman untuk dihuni kembali.

Proses pembersihan hal gaib ini berlangsung cukup lama dan cukup menegangkan. Beberapa kali Amel dilarang ikut datang karena dirinya 'sudah ditandai' setelah insiden kerasukan bulan lalu, jadi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka Amel diminta untuk tidak ikut datang mengaji di kosan.

Namun usaha untuk menghindarkan Amel dari mara bahaya justru malah mendatangkan korban baru. Sebetulnya bukan korban karena pihak yang dirasuki itu memang dengan sengaja meminjamkan setengah raganya sebagai media untuk berkomunikasi. Siapa lagi kalau bukan Selin dan Angga?

Awalnya Angga yang menawarkan diri sebab secara keilmuan Angga lebih tinggi dibanding Selin, akan tetapi si makhluk ternyata meminta mediator perempuan, jadi Selin dengan suka rela menawarkan dirinya. Tentu hal itu awalnya ditentang oleh Amar, sedikit banyak Amar tahu mengenai cara berkomunikasi dengan hal gaib karena dirinya menonton tayangan DMS, KTJ, dan Jurnal Risa. Tapi Pak Ardhi meyakinkan jika Selin tidak akan seperti Amel karena Selin bisa mengendalikan dirinya.

Berulang kali pengajian dilaksanakan dan dari sekian banyak acara pengajian yang dilakukan setidaknya 4 kali Selin harus meminjamkan setengah badannya untuk melakukan komunikasi. Perempuan jelek bawaan dari PU sangat sulit untuk diusir dan bahkan terkesan menantang. Perempuan itu mengatakan bahwa dirinya sudah diberikan tempat tinggal di salah satu ruangan di rumah ini dan enggan untuk pergi.

Namun dengan kekuatan doa dan juga bantuan Tuhan akhirnya setelah hampir 2 minggu melakukan proses pembersihan, perempuan jelek itu berhasil dikembalikan kepada pemiliknya. Entah apa yang terjadi dengan si pemilik perempuan jelek itu, akan tetapi berdasarkan apa yang sekelebat Selin lihat, ada seorang kakek yang 'terbakar' setelah perempuan jelek itu berhasil dikembalikan.

Akhirnya Kos Lembah Manah pun bersih dan bisa ditinggali kembali.

Banyak tetangga yang pada awalnya bertanya-tanya mengapa 12 penghuni yang semula sudah berpencar itu kini mau mengisi kembali kos yang secara tidak langsung nilainya sudah turun akibat adanya kejadian tak terduga tersebut. Namun Amar pun dengan bijak mengatakan,

"Rumah ini kan gak salah, Pak, Bu. Lagi pula sekarang semuanya sudah bersih, sudah bisa ditinggali lagi, akan lebih baik jika kita kembali. Kesalahan banyak orang jika rumah seperti ini pasti dibiarkan terbengkalai dengan pemikiran akan bawa sial, tapi itu cuma pikiran negatif aja, saya dan teman-teman yakin rumah ini selalu bawa berkah."

Kos Lembah ManahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang