TP - 05

3K 390 64
                                    


Author pov.

"Engg Mommy" Lili terbangun, melihat kesamping kiri dan kanannya dan tidak menemukan keberadaan Jennie.

"Ini bukan kamal Mommy, Lili di kamal tamu" Lili melengkungkan bibirnya kebawah, buru-buru dia turun dari kasur lalu berlari kecil keluar dari kamar.

"Aahh honey faster aahh aaaahh"

Lili mengerutkan keningnya saat mendengar desahan Jennie.

"Mommy buka pintunya, Mommy.." Lili menggedor pintu.

Dugh

Dugg

Dugh

Lili terus menggedor pintu dengan sekuat tenaga.

"Mommy! Hikss buka pintunya!" Lili menangis keras.

Bugh

Lili menendang pintu sampai kakinya sakit.

"Huwaaaa Mommy! Lili takut buka pintunya hikss.."

"Fuck!" Terdengar suara Lisa mengumpat dari dalam.

"Dadda! Buka Dadda Lili mau masuk! Buka buka buka!" Pekik Lili.

Ceklek

Lisa membuka pintu sambil membantingnya.

Brak

Lili sampai terperanjat kaget.

"Hiksss Dadda"

"Sana balik tidur" usir Lisa.

Lili menggeleng.

"Hmph Lili hik mau Mommy"

"Besok"

"Ndak mau Dadda, Lili mau Mommy"

Lisa mengeraskan rahangnya sangat kesal dengan Lili, kegiatan bercintanya jadi terganggu.

"Honey huh biarkan Lili masuk" sahut Jennie dengan nafas terengah-engah.

"Pengganggu" dengan marah Lisa menggendong Lili, dia kembali membanting pintu setelah itu menghempaskan tubuh kecil Lili ke atas kasur begitu saja.

"Huwaaaa!"

"Lisa!" Jennie marah, dia menghampiri Lisa lalu menamparnya dengan keras.

Plak!

Lisa menggertak kan giginya merasa panas di pipinya.

"Brengsek! Keluar kamu!" Teriak Jennie.

"Fuck you!" Dengan perasaan marah Lisa keluar dan lagi-lagi membanting pintu.

Brak

Jennie memejamkan matanya kemudian menghela nafas panjang.

"Mommy hiks Dadda jahat"

Jennie kembali berbaring membawa Lili ke dekapannya.

"Sssh Dadda tidak bermaksud seperti itu. Sudah jangan menangis lagi, kita tidur ya" Jennie menghapus air mata Lili.

Lili mengangguk menenggelamkan wajahnya di dada Jennie.

"Lili sayang Mommy" kata Lili dengan suara seraknya.

"Mommy juga sayang Lili" lembut Jennie mengelus rambut Lili.

"Dadda?" Tanya Jennie.

Lili hanya mengangguk.

"Baiklah sekarang ayo kita tidur" Jennie mengeluarkan payudaranya.

Lili membuka mulutnya dan menghisap benda kenyal Mommy nya.

Chup

Jennie mencium lama kening Lili.

"Anakku" setelah itu Jennie memejamkan matanya sambil memeluk erat tubuh Lili.

-

"Lisa mana bi?" Tanya Jennie saat dia dan Lili di meja makan.

"Sudah pergi dari tiga puluh menit yang lalu" jawab bibi Lee sambil menghidangkan makanan.

"Dia sarapan?"

"Tidak, langsung pergi begitu saja dengan wajah datarnya. Nikmati sarapan kalian, bibi ingin menyiram tanaman"

Jennie mengangguk dan mengucapkan terima kasih setelahnya.

"Mom, Dadda malah?"

"Tidak, Dadda pasti sangat sibuk sehingga Dadda pergi lebih dulu. Ayo makan, Mommy juga harus pergi setelah ini"

Lili mengangguk lesu, selalu saja Mommy dan Dadda nya tidak punya waktu untuknya.

Sepuluh menit kemudian Jennie dan Lili menyelesaikan sarapan mereka.

"Mommy berangkat kerja ya. Hari ini Mommy pergi ke Busan untuk melakukan meeting, ingat jangan tunggu Mommy karena kemungkinan Mommy akan pulang pagi" Jennie mengusap kepala Lili.

Lili semakin lesu saja mendengarnya.

"Mom, bisa ndak Mommy libul sehali saja?" Lili menatap sendu Jennie.

Jennie mendesah.

"Mommy lagi sibuk-sibuknya nak"

"Hali weekend juga?"

Jennie mengangguk.

Lili diam tidak tau harus berkata apa.

"Jangan sedih, ada masanya kita menghabiskan waktu bersama. Mommy pergi ya, love you baby" Jennie mencium seluruh wajah Lili.

"Love you too Mommy" balas Lili dengan nada lirihnya.

Setelah itu Jennie pergi dan Lili menatap punggung Mommy nya sampai menghilang.

"It's okey Lili kan sudah biasa" Lili berusaha tersenyum meskipun sangat sesak di dalam hatinya.

•••

Tbc

11/07/24

Sick banget Lisa, Lili yang sabar ya di ditinggal pergi mulu 😔

Vote komen lanjut.

Toxic parents✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang