Author pov."Silahkan istriku dan putriku" Lisa membukakan pintu mobil untuk Jennie dan Lili.
"Telimakasih Dadda" Lili memegang tangan Lisa lalu melompat keluar dari mobil.
"My pleasure princess" Lisa menepuk-nepuk pelan puncak kepala Lili.
"Terimakasih honey" Jennie tersenyum dan menerima uluran tangan Lisa.
Lisa tersenyum lalu mengecup kening Jennie.
"Hari ini mendung ya" kata Jennie, kepalanya mendongak ke atas menara awan gelap.
"Ayo Mommy, Dadda" Lili tidak sabar langsung menarik tangan Jennie dan Lisa ke pusara grandpa nya.
"Memangnya Lili tau di mana pusara grandpa?" Tanya Jennie.
Lili menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang lalu menggeleng dengan lucu.
"Kiyowoo" Lisa gemas mencubit pelan pipi Lili.
"Kkkhh ayo Mommy tunjukkan" Jennie menari lembut tangan Lili menuju pusara Appa nya.
Sesampainya di pusara Appa Kim, Lili langsung berjongkok begitu juga dengan Jennie dan Lisa.
"Halo glandpa.. Lili datang mengunjungi glandma" Lili tersenyum mengelus nisan grandpa nya.
Jennie dan Lisa membiarkan Lili berbicara terlebih dahulu.
"Glandpa, Lili sehat dan jadi anak yang baik, jangan khawatil ya glandpa. Mommy dan Dadda juga baik, semuanya baik xixixixi. Lili doakan glandpa tenang di atas sana, Lili sayang glandpa.." Lili memeluk nisan grandpa nya.
Setelah itu Lili berdiri, bersandar di punggung Lisa sambil memeluk leher Dadda nya.
"Kamu dulu atau aku dulu?" Tanya Lisa pada istrinya.
"Kamu honey, kamu sudah lama tidak mengunjungi Appa"
Lisa mengangguk kemudian mulai berbicara pada Appa mertuanya.
"Appa, pertama-tama maaf karena baru sempat mengunjungi mu" lirih Lisa sambil mengelus nisan Appa Kim.
Lisa terus berbicara panjang lebar, dan terkahir dia mendoakan mertuanya.
"Giliran mu sayang" Lisa mengusap pundak Jennie.
"Annyeong Appa.." senyum Jennie mencium nisan Appa nya.
Tidak seperti Lisa, Jennie hanya berbicara sebentar dan berdoa setelahnya.
Tik.. tik
"Hujan" Lili menutup kepalanya dengan kedua tangan kecilnya.
Lisa segara bangkit dan melepaskan blazer nya.
"Sayang gendong Lili, aku akan memayungi kalian"
Jennie buru-buru menggendong Lili, kemudian Lisa langsung memayungi istri dan anaknya dengan blazer miliknya.
"Kamu bagiamana? Ayo bertiga saja honey aku tidak ingin kamu sakit" Jennie khawatir.
"Nanti kalian basah jika kita bertiga. Cepatlah Jennie" desak Lisa.
Mendengar Lisa memanggil namanya, Jennie tidak banyak protes dan langsung berjalan sambil menggendong Lili.
Hujan semakin lebat dan Lisa sudah basah kuyup.
Begitu mencapai mobil, Lisa sigap membuka pintu mobil.
"Palli palli"
Jennie langsung masuk bersama Lili.
Lisa sudah kedinginan, dia juga buru-buru memasuki mobil.
"Rrrgh dingin" Lisa menggigil.
"Dadda" Lili sedih melihat Lisa kedinginan.
"It's o-okey baby" Lisa mulai menyalakan mesin mobil bersiap untuk pulang.
"Honey buka baju saja, nanti kamu masuk angin dan sakit"
Lisa menggeleng.
"Aku akan cepat"
Setelah itu Lisa melajukan mobilnya.
-
"Achoo!" Ini sudah kesekian kalinya Lisa bersin.
Lisa langsung demam begitu sampai di rumah.
"Dadda jangan lama-lama sakitnya, Lili sedih. Cepat sembuh ya Dadda" Lili memeluk Lisa erat-erat, dari tadi dia tidak beranjak dan setia menemani Dadda nya.
Sedangkan Jennie sedang menyiapkan bubur dan air hangat untuk Lisa.
"Iya nak, Dadda hanya demam biasa. Palingan besok sudah sembuh" kata Lisa dengan suara serak.
Chup
Lili mencium pipi Lisa cukup lama.
"Kata Mommy, ciuman Lili obat penghilang lasa sakit"
Lisa tersenyum lembut.
"Aah pantas saja sakit Dadda berkurang. Ajaib sekali, beri Dadda cium yang banyak agar Dadda cepat sembuh" Lisa menyodorkan pipinya.
Lili tersenyum lebar, dia menangkup wajah Lisa kemudian bersiap untuk menciumnya.
"Lili sayang Dadda.."
Chup
Chup
Chup
Lili mencium pipi Lisa berkali-kali sampai Lisa tertawa kegelian.
"Hahahaha Lili.. Dadda juga menyayangi Lili kkkhh geli nak sudah ya"
Lili menarik diri menghentikan ciumannya.
"Bagaimana Dadda? Sakitnya hilang?" Lili menatap Lisa dengan mata bulatnya.
Lisa tampak berpikir sambil memegang dagunya.
"Mmm, Dadda rasa tinggal istirahat yang cukup barulah Dadda sembuh sepenuhnya. Tapi ciuman Lili sangat ampuh, jangan berikan ciuman Lili pada yang lain okey, hanya pada Dadda dan Mommy saja. Janji" Lisa memberikan kelingkingnya.
"Glandma?" Lili mempoutkan bibirnya.
"A-ah oke grandma boleh lah. Promise?"
Lili akhirnya mengangguk dan menautkan jari kelingkingnya mungilnya.
"Plomise Dadda" senyum Lili.
Lisa tersenyum lalu menggesekkan hidung mereka.
Ceklek
"Waktunya makan honey" Jennie kembali membawa bubur dan air hangat.
"Aku kurang suka bubur sayang.." rengek Lisa.
"Ini makanan yang cocok untuk orang sakit. Sudah tidak usah banyak protes, aku suapi" Jennie duduk di samping Lisa.
Lisa cemberut.
"Dadda halus makan bial cepat sembuh. Buka mulut Dadda, aak" kata Lili saat Jennie sudah menyodorkan sendok ke mulut Lisa.
Lisa menghela nafas mau tidak mau menerima suapan Jennie.
•••
Tbc
15/08/24
Gentle Dadda, ujung-ujungnya atit🤒
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic parents✓
Fanfiction"Lili sudah biasa" plagiat menjauh cok! start : 07/07/24 end : 18/08/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 13.