Author pov."Bagiamana keadaan istri saya dok?" Tanya Jennie memperlihatkan raut wajah khawatir.
Dokter kecil itu menghela nafas kemudian meletakkan stetoskopnya di atas kasur.
"Syukullah sudah baik-baik saja Bu Jennie. Salan saya, istlinya makan yang telatul sama istilahat yang cukup ya" kata Lili setelah memeriksa Lisa.
Jennie dan Lisa tersenyum mendengarnya.
Pagi ini, Lili memeriksakan Lisa dengan stetoskop mainan nya, dia ingin berperan menjadi dokter untuk menyembuhkan Dadda nya.
"Baik dokter, terimakasih ya" Jennie mengulurkan tangannya.
"Hem sama-sama Bu Jennie" Lili menerima uluran tangan Jennie.
"Dokter, saya punya keluhan" kata Lisa.
Lili berdehem kemudian menatap Lisa.
"Apa itu Bu Lisa?" Raut wajah Lili di buat serius sekarang.
Itu lucu dan kelihatan menggemaskan. Lisa saja sampai mengulum bibirnya menahan tawa.
"Itu.. saya mudah lemas kalau tidak mendapatkan ciuman" Lisa mempoutkan bibirnya.
Lili mengerutkan keningnya.
"Modus. Istri saya hanya mengada-ada dokter jangan percaya" kata Jennie.
"Bu Lisa, saya lasa istli anda benal. Anda hanya mengada-ada saja. Modus huuu" Lili memberikan jempol kebawah.
Lisa tertawa kemudian memeluk perut Lili.
"Gemas sekali anak Dadda, rrrww!" Lisa mengigit pundak Lili.
"Aaakk! Help Mommy, ada singa aaaak! Xixixixi" pekik Lili cekikikan.
Jennie ikut, dia memeluk leher Lisa lalu menggigit telinganya.
"Aaah sayang kkkhh geli" Lisa mengangkat bahunya kegelian.
"Lepaskan anakku singa, aku akan mengigit mu di pipi jika kamu tidak melepaskan anakku"
"Hahaha iya aku lepaskan sayang, sana anak manis aku melepaskan mu kali ini" Lisa membiarkan Lili lepas.
"Oke telimakasih Dadda singa" Lili mengacungkan jempolnya.
Lisa mengedipkan mata kemudian beralih mengukung tubuh Jennie.
"Y-yaak apa yang mau kamu lakukan" Jennie panik saat Lisa menahan kedua tangannya di atas kepala.
"Ini.." dan Lisa menggelitik pinggang dan ketiak Jennie bergantian.
"Hahahaha geli h-honey geli hahahaha huwaaaa Lisa geli.." Jennie bergerak seperti cacing kepanasan.
Lili terdiam, sudut bibirnya terangkat ke atas melihat Mommy dan Dadda nya becanda tawa, benar-benar merasakan keluarga yang utuh dan harmonis.
"Lili harap, akan seperti ini selamanya. Amin" batin Lili.
"Never hahahaha" tawa jahat Lisa lalu dengan jahil mengigit puting Jennie dari luar baju.
"Yaaak! Lili tolong Mommy nak, singa nakal mengigit Mommy huwaaaa" Jennie pura-pura menangis.
Lili tersadar dari lamunannya, dia segera bangkit lalu melompat ke punggung Lisa.
"Lepaskan Mommy"
Bugh
Lili memukul pundak Lisa.
"Aak, sedikit sakit tapi tidak apa-apa. Hahaha rasakan kamu sayang" Lisa tidak berhenti, dia malah menjadi jadi menggelitik istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic parents✓
Fanfiction"Lili sudah biasa" plagiat menjauh cok! start : 07/07/24 end : 18/08/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 13.