7. Bubar

15.9K 805 4
                                    

Maap ya seng
Kalo ceritanya jelek dan penuh typo😪

$@$

Matahari sudah berganti menjadi bulan, nelv sudah siap menuju base dimana ia akan membubarkan gengnya itu. Nelv berdecak dan berkali kali menahan napas.

"mo kemana lo", tanya gamma yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"ke base", jawab nelv

"Okh, lo punya waktu satu jam, kalau dalam satu jam lo nggak pulang.....gw pastiin kediaman Cyline bakal menyala malam ini", bisik nya pada nelv.

"gam....", ucapan nelv terpotong.

"mas?... dirumah lo harus panggil gw mas dan lakuin kewajiban lo sebagai istri dan disekolah kek biasa aja tapi jauhin semua anggota lu paham hmmm", gamma memegangi pinggang ramping nelv membuat pemuda yang lebih pendek itu diam.

Gamma mengeluarkan sesuatu dari saku celana nya. Lalu memberikan pada nelv yang terlihat bingung.

"itu bukan punya gw", ucap nelv.

"hmm..., ini ponsel baru lo disini cuma ada nomor gw ortu gw dan ortu lo dan raes sama malvin yang lain nggak boleh kalau penting banget minta izin gw dulu, paham?" nelv mengangguk.

"udah sana satu jam nggak balik ingat ", peringat nya, ia melepaskan pinggang nelv.

Nelv pun pergi, entah kenapa ia ingin menangis sekarang. Sekeras kerasnya gamma memukulnya dulu tapi tidak pernah sesakit ini apalagi fakta kalau dirinya dijual pada musuhnya sendiri.

'kok air mata gw mudah banget turunnya sekarang ', gumam nya.

Nelv pergi mengendarai area parkiran dengan cepat, tanpa sadar kalau gamma dari tadi memantaunya dari atas sana.

"halo"

"...."

"awasi dia, kalau ada sesuatu cepat kabari aku lagi ",

"...."

Gamma mematikan telpon sepihak, ia terus memandangi keluar jendela menatapi jalanan yang mulai padat.

#"#

Setelah mendarai motornya beberapa menit nelv tiba disebuah rumah yang mereka jadikan base, begitu ia datang ia sudah disambut. Nelv menatap tajam ke depan.

"udah lama ketua nggak dateng", ucap Riko

"hahaha gw kira hamidun ", gelak tawa semua orang terdengar nyaring saat jey membuka suara.

"hamidun hamidun, gw lakinya akinya nggak gw kasih keluar takut di gaet preman ", timpal bryan.

"Ck, lo bertiga ye udah nelv tadi lo bilang mo nyampein sesuatu yang penting ", ucap raes karena melihat wajah gelisah Nelv.

"gw... gw mo bubarin geng kita ", ucapan nelv membuat yang lain kaget.

" kenapa gitu?", tanya bryan yang berjalan mendekat.

"jauh jauh dari gw, gw mual nyium asap rokok lo pada koknya gw mau bubar, " finalnya.

"hmm yaudah gw sama raes setuju", balas malvin yang diangguki oleh raes.

Nelv ingin segera pergi mengingat kalau waktunya hampir mepet. Tapi dirinya.malah dipeluk oleh bryan, ia ingin menjauhkan bryan darinya tapi kedua tangan kekar itu memeluk erat dirinya.

"yan, lepasin gw bau lo bikin gw pusing", berontak nelv.

"tapi lo jangan bubarin geng ini, kalau lo capek megang posisi ketua biar gw aja", bryan makin mengeratkan pelukannya.

"lepasin gw lepas", berontak nelv.

"eh gondol, lepasin temen gw", raes membantu nelv lepas dari bryan.

Bryan ingin kembali menarik nelv ke pelukannya tapi dihalangi oleh malvin yang melihat wajah nelv pucat setelah di peluk bryan.

"lo bukan anggota lagi jadi jangan protes, orang tua nelv yang nyuruh dia buat bubar, jadi jangan usik kita lagi kalau kalian mau lanjut sana jangan bawa kita bertiga", peringat malvin yang menarik kedua cwo manis itu pergi dari sana.

"cil, lo gpp kan?", tanya raes

"ngga gw balik dulu ya", nelv langsung menaiki motornya, ia pergi meninggalkan raes dan malvin.

#"#

Di apartemen seseorang sudah menunggunya dengan memegang cambuk listrik yang membuat tubuh mungil nelv sedikit ketakutan.

Nelv ragu untuk melanjutkan langkahnya, tapi gamma menyuruhnya mendekat dan duduk diatas pahanya.
N

elv perlahan mendekat , gamma langsung menarik tubuh nelv kepangkuannya. Iya mulai mengendus ngendus tubuh nelv, tapi ia berhenti karena ada campur wangi orang lain.

"abis ngapain? ngerokok?" tanya gamma memegang dagu nelv.

"ngga", nelv mengangguk pelan

"terus bau siapa ini, hmm",

"maaf g-mas tadi...",

"dipeluk bryan hmm?", nelv mengangguk kecil.

"Ck, udah sana tidur besok camping", gamma terlihat kesal.

Nelv bangun ia buru buru mengganti bajunya dengan piama dengan celana pendek. Gamma melepaskan kaos yang ia kenakan dan ikut merebahkan tubuhnya di samping nelv.

"g-mas," nelv kaget karena gamma memeluknya cukup erat.

"udah tidur gw lagi marah, atau nggak usah camping besok", gamma menutup matanya. Nelv membiarkan itu, lagi pula ia takut tidak bisa berjalan besok
apa kata orang nanti, nelv yang notabenenya lincah jadi lemas dan berjalan pincang?

TBC

berhubung ngga ada kerjaan jadi saya bakal up banyak banyak. Tapi juga lupa vote and coment biar semangat aqu nya.

Phytagoras Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang