36. Lahir

10.4K 346 18
                                    


Gemuruh petir dan hujan lebat mengguyur seluruhnya. Para penduduk sekitar memilih tetap dirumah tidak kuluar sama sekali. Ombak laut juga tidak beraturan banyak pohon yang roboh di gunung karena angin yang kencang.

Begitu juga dengan seseorang yang tengah memperjuangkan sang buah hati agar bisa melihat dunia. Kedua kakinya sudah gemetar dan sprei yang tadinya putih sudah terdapat bercak darah dan air ketuban.

"eugh g-ga kuat hah hah?", tangan nelv tidak mempunyai tenaga lagi untuk menjambak rambut sang dominan.

"kek mana bidanya kenapa lama banget", teriak nya.

"tenang nak, bimo sedang menjemput nya jangan panik beri semangat padanya", joseph menepuk pundak sang cucu.

"eughhhh hiks arkhh",

"jambak gw lagi cakar ayo gapapa jangan lemah sayang ayo kamu pasti bisa ya",

"udah ga perlu nunggu bidannya datang, bg ambil air hangat biar gw aja yang bantu nunggu bidannya datang keburu meregang nyawa", ucap kenz.

Ya kenz dan yang lain berada disini dikarenakan joseph lah yang menculik mereka. Edward dan nedrick hanya bisa berdoa untuk keselamatan anak dan cucu mereka. Nedrick sebenarnya tidak kuat melihat anak bungsunya kesakitan seperti ini.

"dia udah makan?", tanya kenz

Boy menggeleng," nat, buatin air gula kalau bisa lebih banyak gulanya dari pada air, pegang tangannya ini akan sedikit sakit pastikan kesadarannya tidak hilang ", titah kenz.

Kenz menyuntikkan sesuatu dikedua paha nelv, membuatnya mengerang kesakitan untuk sekian kalinya. Suasana semakin buruk karena lampu mati dan menjadi gelap. Malvin dan theo segera menyalakan lampu ponsel mereka.

"taro dimana ", tanya noland,

"tarik mejanya sini, taro disitu ", noland meletakkan baskom berisi air hangat itu di atas meja tersebut.

"ini kak", nathan menyerahkan air gula tersebut pada kenz.

"dek, tahan ya minum ini sampai habis biar punya tenaga ", nelv mematuhi perintah kenz walaupun kesusahan untuk meminum air tersebut.

"sekarang dorong ", kenz membuka paha nelv lebar.

Nelv kembali berusaha agar bayinya keluar. Semua yang melihat nelv ikut meringis ngilu, walaupun samar samar mereka bisa melihat kepala bayi yang sudah keluar setengah.

"hah hah ", nelv kembali menarik nafas panjang.

"ayo lagi dorong sayang kepala bayi nya udah muncul ya bertahan ", ucap sang dominan.

Nelv berusaha semaksimal mungkin, setelah satu jam berusaha bayi pertama lahir. Mereka sedikit lega tapi masih ada tiga bayi lagi yang harus diperjuangkan.

"nelv dorong lagi ya, ayo pasti bisa", malvin memberikan semangat kepada sahabatnya.

"se sesek hah hah",

"tahan dek ayo dorong lagi ya kasian bayi kamu kalau kelamaan didalam",

Nelv kembali berusaha lagi, kali ini bayinya keluar dengan cepat dari pada bayi pertama tapi itu juga melelahkan.
Begitu juga dengan bayi ketiga, walaupun nelv sudah banyak kehilangan darah tapi ketiga bayi itu sudah melihat dunia tangisan mereka memenuhi ruangan.

Edward nedrick dan joseph selaku yang sudah berpengalaman, berusaha untuk menenangkan ketiga bayi tersebut. Tapi keadaan lebih menghawatirkan, bayi keempat tidak merespon ataupun bergerak membuat nelv takut.

Phytagoras Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang