34. Dejavu🔥

9K 251 0
                                    

Nelv terbangun dari pingsannya, ia memerhatikan ruangan sekeliling yang nampak asing. Nelv memegangi perutnya dan berusaha duduk.

"istirahat jangan banyak gerak", seseorang masuk ke dalam kamar dengan sebuah napan ditangannya.

Mata nelv membulat sempurna, pemuda yang tenpo hari dia temui dihutan. Nelv juga melihat bahu pemuda itu diperban karena tidak memakai baju.

Pemuda itu berjalan mendekati nelv, meletakkan napan diatas nakas dan berniat segera keluar. Tapi tangan mungil dingin itu memegangi nya dengan gemetar, sampai suara isakan membuat pemuda itu mengurung niatnya.

"hey, kenapa nangis kamu aman sekarang", ia mengusap air mata nelv dengan tangan.

"hiks m-mas i-ini kamu kan huks", isakan nelv semakin keras.

"eh siapa, tapi kita ngga pernah ketemu sebelumnya, nama ku boy apa kamu mengingat nomor saudara mu atau kerabat?", tanya boy , nelv dengan mata berair menatap pemuda didepannya dengan hati terluka.

"k-kamu punya tato?", tanya nelv dengan suara bergetar.

Boy menatap bingung, dan perlahan menggeleng. Dia memang tidak memiliki tato sama sekali ditubuhnya.

"bohongkan hiks mas marah saya aku hiks?", nelv memeluk pemuda tampan itu, tubuhnya gemetar.

Boy tidak membalas pelukan itu sama sekali, dia dapat merasakan tubuh mungil itu gemetar dan disitu juga boy baru menyadari ada sesuatu yang mengganjal di antara mereka.

Boy melepaskan pelukan nelv, boy memerhatikan perut nelv yang besar. Boy terkejut tanpa persetujuan dari nelv boy mengusap nya. Matanya membulat sempurna saat merasakan sesuatu yang bergerak didalam sana dan kembali menatap nelv.

"k-kamu h-hamil?", tanya boy

Nelv mengangguk pelan sembari menunduk, perutnya terasa nyaman saat boy menyentuh perut buncitnya.

"berapa bulan?", tanya boy lagi

"delapan" jawab nelv

"perasaan besar banget ini anak manusia atau hulk",

"mereka kembar empat ",

Boy mengangguk dan langsung menatap nelv kaget", empat?, siapa yang ngehamilin lu sampai punya anak empat sekaligus ",

Bukannya menjawab air mata nelv kembali turun, membuat boy kelimpungan." eh kok nangis lagi hmm,"boy mengelus rambut nelv lembut.

Bukan nya berhenti nelv malah semakin menangis kencang. Boy bingung dan memeluk nelv dan nelv malah tambah menangis lagi. Kan tambah bingung.

#"#

Hari sudah sangat gelap dan sunyi, theo dan nathan berniat untuk mencari makan karena merasa lapar. Memang tadi mereka sudah makan di penginapan tapi sitheo masih tetap lapar.

Setelah berkeliling namun tidak ada satu tokopun yang buka. Ya jelas sih sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00:45 siapa juga yang masih buka mereka pikir ini kota apa.

"mau cari dimana lagi?", tanya nathan kesal.

"ck, gtw juga gw", theo mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ditengah kebingungan mereka, seorang pria datang menghampiri mereka. Pria tersebut menyapa keduanya ramah, nathan dan theo juga membalas sapaan itu dengan sopan.

"eh kalian yang datang dari kota ya?", tanya pria tersebut.

"iya pak, kami kesini mau liburan kami dengar disini banyak tanaman dan burung langka juga", balas nathan.

Phytagoras Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang