Sudah satu bulan, nelv tinggal bersama Eca dan kenz. Ia senang karena bertemu mereka kala itu, ia juga senang bermain dengan zoey anak mereka yang begitu menggemaskan.
Nelv jadi belajar banyak dari Eca, dari mulai memasak mengurus anak dan lainnya. Tapi nelv sedikit canggung saat bertemu dengan kenz. Yang pendiam dan irit bicara.
"nelv keluar yuk, kamu juga udah lama ngga keluar", tawar Eca
"tapi zoey gimana kak?", tanya nelv
"udah santai aja anak gw ateng kok kan ada bapaknya noh", tunjuk nya pada sang suami yang sedang bermain dengan sang putri.
"yaudah deh, " nelv mengangguk.
Nelv memakai hoodie yang ukuran jumbo yang panjangnya hampir menutupi lutut agar perut buncitnya tersembunyi.
"capek ya bawa mereka berempat?", tanya eca yang dibalas gelengan oleh nelv.
"tau ga, gw seneng tau punya temen apalagi gemesin kek lo ih jadi anak gw aja sini iklas kok jadi nenek dari anak anak lo ", kekeh eca.
"ih ka eca mah, kan udah ada zoey kak",
Mendengar ucapan nelv eca hanya cengengesan, mereka keluar dari lift. Bertepatan dengan beberapa ambulans datang. Yang membuat mereka jadi terheran.
"ini kenapa ya mbak rame rame", tanya eca pada beberapa orang.
"itu mbak, ada yang ngamuk digedung sebelah satu lantai apartemen sudah hancur", jelas wanita yang mungkin tidak jauh dari Eca.
Perasaan nelv tiba tiba saja tidak karuan, terlintas rasa khawatir yang ambigu. Firasat itu semakin kuat saat melihat seseorang yang sangat dikenalnya.
Itu theo sedang dibopong oleh raes dan ciel, dengan kondisi babak belur. Nelv semakin yakin akan firasat, ditambah dengan Edward dan nedrick yang bergegas manaiki tangga tangga darurat dengan tergesa-gesa gesa setelah menyapa Theo.
"ca, kamu jaga zoey dulu ya aku mau lihat apa yang terjadi", kenz tiba-tiba datang dan menyerahkan zoey pada Eca.
"yaudah hati hati", eca mengangguk.
"kak, aku ke toilet dulu ya", eca mengangguk.
Nelv bukan menuju ke toilet melainkan ke lift, tidak peduli kalau liftnya macet yang pasti dia harus memastikan agar firasat buruknya tidak benar.
Untung saja liftnya tidak macet, dan nelv sampai dilantai 15, dimana ini adalah apartemen yang pernah ia tinggali dulu. Nelv tidak bisa berkata kata saat melihat kondisi sekitar yang amburadul.
Nelv memeluk perutnya sendiri berjalan mendekat ke arah kegaduhan. Nelv terpaku saat melihat pemandangan didepannya. Seisi ruangan itu sudah hancur pecahan kaca dimana mana. Serpihan AC dan tv yang sudah hancur apalagi sofa yang sudah tidak berbentuk.
Namun bukan itu permasalahannya sekarang, dia lebih syok saat melihat tembok jebol dan ada genangan darah yang sudah mengering dilantai dan ada juga didinding.
"ahh, stt sabar ya baby baby, stt jangan bikin papi kesakitan ya", nelv mengelus perutnya berharap anak anak mau bekerja sama.
Nelv berjalan menuju dapur, ia mematung saat melihat apa yang terjadi di depannya. Air matanya turun tanpa diminta hatinya sakit. Melihat tangan gamma dipegangi oleh nathan dan nedrick. Dan kenz yang sedang menyuntikkan sesuatu pada lengan gamma.
Dan kedua kakinya ditahan oleh noland dan bima. Sedangkan edward menekan kepala gamma kelantai. Sedangkan malvin duduk menyandar pada dinding karena kehabisan tenaga. Mereka semua nampak sangat lelah.
"BERHENTI Hiks u-udah hiks", seluruh atensi mengarah kepada nelv.
Membuat konsentrasi mereka goyah, dengan mudah gamma menghempaskan mereka semua. Edward nedrick dan kenz menghantam dinding dengan kuat. Bima noland dan nathan juga terpental, sudah kehabisan tenaga untuk menghentikan gamma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phytagoras
Teen Fiction"bego ini obat perangsang bukan antimo" #lapakbxb Top : gamma Bot : nelv (mpreg) (BxB)