Phytagoras

13. rumah kosong

Gamma dan nathan segera menuju ke ruang cctv, mereka baru sadar kalau di penginapan ada cctv. Tetapi mereka dihadang oleh beberapa scurity.

"eh kalian gak boleh masuk", ucap scurity berbadan gendut.

"minggir istri gw hilang", gamma menghempaskan tubuh scurity itu cukup kuat membuat sang empu terjungkal ke belakang.

Tanpa menunggu lama nathan langsung bermain dengan komputer , kini giliran dia yang bertindak cepat.

"gimana?", tanya gamma

"ntar dulu, ini rekaman lorong kamar kita ngga ada yang mencurigakan", jawab nathan.

"eh bang ada menit dan detik yang hilang", ucap dewa yang tiba-tiba datang.

"tau dari mana lo cil", tanya theo yang juga sejak kapan ada disana.

"hmm bentar gw cek," nathan kembali memutar rekaman dan fokusnya kini pada waktu bukan isinya ",benar kata dewa ada detik dan menit yang hilang "sambungnya.

"dewa kamu hafal kan daerah sini?", tanya nathan, dewa mengangguk cepat.

"kalo gitu kamu bisa ikut abang kan? bantuin abang cari istri Abang?", dewa mengangguk mendengar ucapan gamma.

"kalau gitu gw ajak malvin juga,biar raes dan ciel sama yang lain disini", ujar Nathan, yang diangguki oleh gamma dan theo.

"gw ke pak rafi dulu pinjem mobil", gamma segera pergi dari sana.

#"#

Balik lagi pada nelv yang masih berjuang untuk membebaskan diri, ini sudah sore berarti sudah lama sekali dua vibrator itu bersarang di dalam hole nya.

Nelv berhasil mengeluarkan kain didalam mulutnya, tapi tangan dan kakinya sudah marah karena berusaha melepaskan diri celana ketat itu juga sudah basah dengan percum nya.

"aaahh, siapa pun to....longhh ahgnn" rintihannya.

Air matanya lolos begitu saja, matanya sudah sembab bawahnya sangat sakit walaupun tidak sesakit gempuran gamma sebelumnya.

Andai saja dia tidak ikut dengan bryan pasti semua ini tidak akan terjadi. Tapi dia juga tidak bisa jika raes dan malvin mencibirnya dan mengatainya seperti kemaren.

'dua duanya sakit hiks mau pulang..... gamma tolongin gw hiks ', pandangan nelv mulai buram dan perlahan menutup matanya.

Klek

Pintu terbuka memperlihatkan bryan yang tersenyum ramah pada nelv. Nelv ingin sekali menendang bryan, bryan tekekeh dan berjalan mendekati nelv.

"basah banget ya", bryan tersenyum sinis.

"aaaah bry-an aaaaaah", nelv kesal.

"hahaha kenapa hmm mo nampar gw liat nih lobang lo aja disumpal, ck lo tau besok mereka ngga bisa datang jadi ya lo harus bermalam di sini selama dua malam", bryan mengitari tubuh nelv yang sedang menungging.

Dengan tidak berperasaan bryan memukul pantat nelv kencang ia juga melepaskan celana ketat itu kasar dan melihat dua vibrator yang tertancap sempurna di hole nelv.

"Aaaahk", jerit nelv saat vibrator itu dicabut paksa oleh bryan.

Bryan tersenyum ia melihat lubang nelv yang bengkak sangat menggoda. Nelv sudah lemas tidak bisa berekspresi dia hanya diam dengan napas terengah rengah.