9. kesambet

14.6K 727 4
                                    

Sorenya, semua orang dikumpulkan untuk pembagian tugas. Masing-masing kelompok dibagi menjadi 10 orang dan nanti mereka harus mengumpulkan 5 bendera dari masing masing kelompok.

"kalian sudah taukan siapa aja kelompok masing-masing?", tanya pak ibnu sekaligus kepala sekolah.

"TAU" saut sebagian murid dengan semangat dan beberapa orang tidak.

"baik ambil peta untuk kelompok masing-masing, hati hati jangan sampai kalian salah arah", ujar bu Sintia.

Masing masing dari ketua kelompok maju untuk mengambil peta. Setelah itu kembali pada kelompok masing-masing.

"kalian harus kembali sebelum jam 00.00", tambah pak Wawan.

Setelah itu mereka mulai berjalan kearah tujuan menurut peta. Sepanjang perjalanan kelompok 7 atau kelompok yang diketuai oleh gamma. Raes terus berceloteh pasal jalan ciel yang pincang.

Gildy dan tery hanya terkikik geli, pasti ciel dan theo abis nganu secara theo mah sange mulu.

"ck, sewot bener lu orang gw yang pincang pincang napa lu yang heboh", ciel berkacak pinggang.

" lu jadi boty binal bener mau aja di ewe sama dedemit", balas raes.

"eh bayem ungu muka tampan gini lo katain dedemit", geram Theo

"diem lo pada atau balik aja",lerai gamma.

"eh nelv muka lo pucet banget awas kesambet", goda gildy.

Tidak ada balasan hanya ada tatapan kosong dan mata sembab. Semua berhenti tapi nelv masih berjalan dengan tatapan kosong.

" NELV", teriak raes

"njir kok gw jadi merinding?," gildy memeluk dirinya sendiri sembari melihat kearah sekitar.

"kejar nyet napa bengong hilang nanti tu anak diculik dedemit", teriak tery yang membuat para cowok² sadar dan menghampiri nelv yang sedang berdiri dibawah pohon besar.

"nelv", gamma memegangi pundak nelv yang langsung membuat cowok mungil itu roboh.

Kepanikan terjadi setelah itu apa lagi ada bau bau tidak enak. Bima selaku anak ustad maju dan mendekati tubuh nelv yang sedang dipangku oleh gamma.

"ada yang bawa air?", tanya bima pada semua. Tery cepat cepat mengeluarkan sebotol air mineral dari ranselnya.

"dia kenapa bim", tanya malvin yang ikut khawatir.

"mungkin nelv liat sesuatu atau ada sesuatu yang diincar dari tubuhnya", ucap bima, ciel memeluk lengan theo kuat, takut juga dia .

Begitu juga dengan raes yang refleks memeluk lengan nathan. Dia kasian dan juga takut, kalo kata ibu raes kalo takut jangan dekat dekat takutnya ikutan kesambet.

"terus gimana dong?" bingung gildy panik.

"bim, lo anak ustad kan, coba lakuin sesuatu biasanya abi lo kalo ada orang kesurupan pasti dateng", ucap raes.

"ini beda, kalo kesurupan mah dia bakal gerak lawan tendang sana tendang sini, ini cuma dia sendiri yang harus berjuang..... ini sama kek waktu tante gw hamil dulu, dia masuk ke hutan dan tiba tiba pingsan gini, tapi nanti juga bangun lagi ", jelas bima bangun dari jongkoknya.

"masa tu toge hamil njir, gam coba buka masih ada belalainya kgk?", ucapan theo langsung dibalas geplakan oleh ciel.

"ih yang, cuma mau matiin", ucap theo sembari meringis pelan.

Beberapa saat kemudian menjadi hening mereka sedikit menjauh dari pohon besar itu. Dan sekarang mereka ada disebuah goa, gamma masih memangku nelv sembari memeluk tubuh mungil itu, sedangkan yang lain lanjut mencari bendera.

#"#

Hari sudah malam dan sebentar lagi akan masuk jam 00:00. Nelv masih belum bangun, begitu juga dengan gamma yang tertidur. Sepertinya gamma juga lelah karena terus memangku tubuh mungil nelv.

Dan sekarang mereka tidur di sebuah batu besar dengan gamma yang memeluk nelv dengan erat. Tadi nelv sempat mengigil dengan tubuh bergetar membuat gamma panik.

"umh.. hiks .... hmm", gamma terbangun saat merasakan dadanya terasa basah.

"nelv", gamma bangun, ia menepuk-nepuk pipi nelv lembut.

"gamma", teriak seseorang dari depan goa.

"gam, benderanya udah ketemu semua", teriak yang lain.

Gamma menggendong tubuh nelv ala koala, tubuh mungil itu bergetar sedikit menggigil. Namun kedua matanya masih terpejam dan beberapa kali mengeluarkan air mata.

"sini biar gw gendong", malvin berniat mengambil alih tubuh nelv.

"ngga usah, biar gw aja", ucap gamma ketus.

"aelah pak, itu temen gw jangan lu ewe masih bocil soalnya", ujar raes.

Mereka terus berjalan hingga ke penginapan, gamma langsung membawa nelv kekamar dan yang lain menyerahkan bendera.

Tak lama kemudian ciel datang membawa obat dan sebotol air mineral, ia memberikannya pada gamma. Ciel sedikit melirik nelv yang terlihat diam ini lebih cantik, imut, dan manis yang alami.

"gam, lo yakin mau musuhan terus sama ni anak?" tanya ciel.

"menurut lo?", tanya gamma balik sembari melepaskan sepatu nelv.

"ya gw rasa kalian punya hubungan khusus, ngga mungkin juga musuhkan secara keluarga lo sama keluarga dia punya hubungan baik dan..... kalian pernah wleowleo juga dikamar mandi sekolah waktu itukan?" ciel tersenyum jahil menaik turun kan alisnya.

Gamma berhenti dari aktivitasnya, ia tersenyum mendengar ucapan ciel. Membuat ciel semakin yakin akan tebakannya.

"hubungan gw sama dia lebih dari pada hubungan lo sama theo", balas nya.

"yaelah, btw gw bakal jaga rahasia ini sampe lo sendiri yang ngomong ke mereka ", ciel langsung pergi, gamma menutup pintu.

"umhh m...mas", gamma langsung berbalik cepat cepat menghampiri nelv.

"kenapa hmm?.. ada yang sakit?", gamma mengelus rambut nelv.

"pusing mas.... air", lirih nelv

Gamma mengambil air mineral yang dibawa oleh ciel tadi bersamaan dengan obat pereda sakit kepala.

"mas... kok panas eumh",

"panas? perasaan ac nya hidup",

"panas... gatel eumh", nelv mengeliak tidak nyaman.

Gamma memeriksa obat yang diberikan oleh ciel tapi tidak ada yang janggal. Gamma juga merasakan hal sama seperti nelv apa jangan jangan air?
Karena gamma sempat meminumnya sebelum memberikan pada nelv.

"cielnjing" umpat nya.

"m...as ghatel...eumh" jujur gamma tidak ingin melakukan itu dengan nelv sekarang apa lagi anak itu baru pingsan.

'adick gw bangun,maaf ya cil kali ini kita sama kepengaruh obat' gamma

Phytagoras Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang