Happy Reading !!
Rutinitas di pagi hari yang Rein lakukan. Bersih-bersih rumah dan halaman depan, serta menyirami tanaman-tanaman di halaman rumahnya.
Tidak terlewat juga sarapan Sandwich dan segelas susu rasa strawberry. Untuk mencegah rasa perih pada perutnya jika ia tidak sarapan.
Rein menyesal karena melupakan pengiriman makanan instan nya semalam. Sebenarnya Rein kemarin sudah berniat untuk menitipkan paket customer nya ini pada sopir ayah Jeca, agar hari ini bisa diproses. Tapi Rein sangat lalai an malah melupakannya.
Untung saja Rein baru saja menghubungi Jessica, untuk menitipkan paket nya ini kepada sopir ayah Jeca.
Mengingat perkataan Jessica yang mengatakan bahwa suaminya berangkat ke kantor agak siang. Rein sangat lega.
Karena ia hari ini ada kelas pagi yang wajib ia hadiri karena berhubungan dengan bab Skripsi yang sekarang ia kerjakan.
Sekarang menunjukkan pukul delapan pagi. Rein memutuskan untuk berangkat ke kampus nya. Tidak lupa ia mengantarkan dua tumpuk kardus berisikan makanan instan, ke rumah Jessica terlebih dahulu.
"Pagi pak Cipto." Sapa Rein pada Cipto, sopir pribadi ayah Jeca.
"Eh ada neg geulis, pagi juga neng." Jawab Cipto ramah.
"Mau nitip paket ya neng?" Tanya Cipto yang melihat Rein membawa dua tumpukan kardus.
"Iya pak Cipto, boleh ngga Rein minta tolong, nitip paket lagi hehehe, ada kelas pagi pak, jadi nya gak sempet, soalnya buru-buru mau di kirim pak." Jelas Rein.
"Mangga atuh neng, nanti saya anter ke kantor pengiriman, neng geulis tenang aja." Ujar Cipto membuat Rein merasa lega.
"Wahh terimakasih banyak pak Cipto kasep, nanti Rein bawa in martabak asoy depan komplek deh, spesial buat pak Cipto."
"Nggak usah repot-repot atuh neng, tapi kalau neng Rein maksa ya, saya terima dengan senang hati, rejeki mah tidak boleh ditolak ya neng."
"Hahahaha iya dehh pakk, nanti Rein taruh di pos sopir kaya biasanya ya pak." Ujar Rein.
"Loh ada Rein." Sapa Ayah Jeca.
"Hehehe iya om, mau minta tolong ke pak Cipto, nitip paket, om Jo mau berangkat ke kantor ya om?" tanya Rein.
Rein baru meyadari ketika ia melirik ke lelaki sebelah Johnny, ayah Jeca.
Rein terpaku melihat Biru memakai Business casual seperti Johnny, Rein pikir Biru masih berstatus mahasiswa seperti dirinya.
Ternyata ia salah, bahkan sekarang penampilan Biru seperti pria matang yang sudah berkeluarga. Hanya karena style yang Biru kenakan.
"Iya Re, kalau nitip barang langsung ke pak Cipto aja Re, gapapa gak usah sungkan."