13. Morning view

9 4 0
                                    

Happy Reading










Tidur Rein terusik kala mendengar suara Lana yang membangunkan nya sambil menggoyangkan pundak Rein.

Ting tong ting tong ting tong

"Re Re, bangun Re, di depan kayanya ada orang nyariin lo tuh." Lana yang membangunkan Rein yang sekarang mengerjapkan mata nya pelan sambil berusaha bangkit dari tempat tidur nya.

"Siapa sih, pagi-pagi dateng?" Tanya Rein lalu melirik jam yang berada pada dinding kamarnya.

Rein mendengus kesal melihat masih menunjukkan pukul enam pagi. Pasalnya Rein sedikit merasa pusing karena kurang tidur.

Ting tong ting tong ting tong

"Ya gatau jir, gue juga kebangun gegara tu orang mencet bel berkali-kali." Lana juga merasa kesal mendengar bel yang masih di pencet berkali-kali. Sangat menganggu waktu tidur nya.

"Ckk, lo aja gih Naaa yang yang bukain, gue masih ngantuk banget sumpahh." Sungguh ingin sekali Rein menyumpah serapahi orang yang bertamu di pagi hari seperti sekarang.

Padahal masih banyak waktu, mengapa harus pagi untuk tamu itu datang. Apalagi hari ini weekend, sangat enak untuk bangun agak siangan.

Ting tong ting tong ting tong

"Lo aja Ree, gue kebelet pipis, lo aja sana cepetan, berisik banget gilaa, bisa jebol tuh bel rumah lo." Lana buru-buru masuk kedalam kamar mandi.

Rein pun berjalan dengan tergesa-gesa sambil merengut. Tidak memperdulikan penampilan nya sekarang yang terlihat sedikit berantakan karena baru saja bangun tidur.

Setelah Rein membuka gerbang rumah nya, ternyata pelaku yang menekan bel rumah nya dengan brutal adalah Jeca. Sungguh ingin sekali Rein menendang Jeca sekarang.

"Heheheheheh selamat pagii kak Yeyeee, baru bangun Yaa?" Ucap Jeca dengan cengiran khas nya.

'Dasar bocah kematian' Batin Rein.

Lalu menatap Jeca dengan tatapan datar nya. Tanpa menjawab ucapan selamat pagi dari Anak tersebut. Rein sudah merasa tidak mood sekarang.

"Je, mau gue jadiin bola basket gak? kan bisa Jeeee mencet bel nya pelan-pelan, mau ngapain emang?" Tanya Rein dengan raut frustasi nya.

Jeca melihat nya hanya cengar-cengir seperti manusia tak berdosa.

"Maafin Jeca ya Ree, nih belanjaan lo kemarin." Ucap Biru yang tiba-tiba datang sambil membawa dua kantong plastik penuh.

Rein pun kaget melihat kedatangan Biru yang tiba-tiba. Pasalnya Rein sekarang hanya menggunakan Tank top crop dan hot pants. Sangat terbuka sekali.

Sebenarnya Rein tidak perduli, tapi bagaimana dengan Biru jika melihat penampilan nya seperti sekarang, apa tidak merasa kaget.

Sebentar, untuk apa Rein memikirkan Biru, biar lah lelaki tersebut memandang nya seperti apa, Rein juga tidak perduli.

"Eh, kan udah gue bilang kakk, nanti aja gue ambil sendiri, malah ngerepotin lo pagi-pagi gini, makasih kak." Rein menerima dua kantong plastik yang di berikan oleh Biru.

Artha BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang