16. Calling you

9 4 1
                                    

Happy Reading yeorobun










"Katanya gak mood makan, kok sekarang makan martabak." Sindir Rein pada Lana yang sekarang duduk di sofa ruang tamu Rein sambil melihat film kartun di televisi sambil memakan martabak asoy.

"Maksud gue tuh gak mood makan berat, bukan gak mood nyemil." Elak Lana masih dengan nada kesal nya.

"Hahahaha, gue mauu dongg." Pinta Rein lalu mengambil martabak yang berada di hadapan Lana

"Ambil aja, martabak lo kemarin udah abis emang?"

"Udah, gue makan sambil ngerjain tugas kemarin." Jelas Rein yang diangguki oleh Lana.

"Serius nih lo gak mau makan bareng? enak lho masakan bunda Jessica Naa, yakin nihh." Kata Rein meyakinkan Lana kembali, kali aja sekarang Lana berubah pikiran.

"Nggak, udah gak nafsu makan ya, malah keinget cowo ngeselin tadi pagi kalau gue makan tuh makanan."

"Hahahah, nanti kalau laper tinggal ambil aja di meja makan." Ucap Rein lalu berjalan hendak ke dapur untuk menaruh makanan nya kedalam tempat lalu mencuci rantang milik Jessica, yang nanti nya akan ia kembalikan.

"Okkkk, anyway pinjem ipad lo dong, buat gambar." Pinta Lana.

"Di nakas samping tempat tidur, masih gue charger tadi, kayanya sekarang udah full sih." Jelas Rein.

"Oceii, gue lupa buat bawa iPad soalnya."


"Terus koper segede gaban itu lo isi apa aja?" Rein dibuat Heran.

"Yaa baju-baju gue lah, buat nginep seminggu mah muat nya segitu."

"Gak sekalian aja lemari pakaian masukin ke koper lo itu." Ucap Rein lalu membawa dua mangkok bakso aci yang mash panas ke hadapan Lana. Membuat Lana berbinar melihat nya.

"Widihh, mantab nih, cepet banget lo masak nya gila." Lana takjub dibuat nya.

"Ya iya lah tinggal ngerebus doang terus cemplungin telur biar enak, terus masukin aja bumbu-bumbu nya, udah." Jelas Rein laku ikut duduk di sebelah Lana.

"Iya sih, tencuuu Rein kuu hehehe." Ucap Lana yang terlihat wajah nya menjadi sumringah dari pada sebelum Rein menuju dapur.

"Iyaaa, btw Marko besok katanya ke Jakarta." Ujar Rein yang membuat Lana terkejut hampir tersedak.

"Setelah sekian purnama akhirnya pulang juga bule kanada itu, makin ganteng kayanya Re." Jawab Lana tersenyum penuh arti ke pada Rein.

"Hoek, nambah tengil yang ada, liat aja nanti kalau pulang pasti rame nih rumah, ngajak temen-temen nya kesini."

Sudah Rein pastikan, setiap Marko pulang ke dari Kanada, pasti teman-teman nya diajak kesini. Sebenarnya Rein tak masalah, namun Rein sangat kesal jika rumah dipenuhi bau asap rokok yang menyeruak.

Sungguh Rein sangat sesak nafas. Meskipun asapnya tidak sampai masuk kedalam kamar nya, tapi ketika Rein hendak keluar rumah otomatis Rein akan melewati ruang tamu. Pasti akan menghirup asap rokok tersebut.

Belum lagi jika salah satu teman Marko yang suka sekali menggoda nya. Jika tidak sengaja bertemu ketika dirumah.

Maka dari itu Rein lebih memilih mengurung diri di dalam kamar ketika ada teman-teman Marko berkumpul dirumah, dan hanya keluar jika Marko memanggil ataupun ada kepentingan mendadak yang membuat nya harus keluar rumah.

Artha BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang