Happy Reading
Mengingat cerita dari Chenle tentang perjodohan Lana. Rein pun mengambil handphone nya untuk menanyakan langsung pada Lana.
Karena perasaan Rein sekarang sangat campur aduk, ditambah lagi rasa penasaran seperti apa wajah lelaki yang akan di jodohkan dengan teman nya tersebut, sampai Lana tidak mau menerima perjodohannya.
Lana prik kuproy calling ...
Baru saja Rein mau menekan icon bergambar telepon pada kontak Lana. Tapi sekarang temannya itu menghubungi nya. Langsung saja Rein mengangkat panggilan dari Lana.
'Reeee hiks gue gamau dijodohin Ree, gue benci papa Re, selalu aja gue, gue juga berhak milih masa depan gue'
Terdengar Lana sedang menangis sekarang. Mendengar isakan tangis dari Lana, Rein jadi merasa terbawa suasana, mengingat temannya itu jarang sekali menangis dan merasa bersedih, karena biasanya Rein yang sering menangis sambil bercerita kepada Lana. Tapi sekarang gantian Lana yang ada di posisi itu.
"Lo tenangin perasaan lo sekarang Na, nangis sampe puas." Jawab Rein menenangkan Lana.
'Udah kok, udah puas banget hiks, dari tadi gue udah nangis, Re gue masih mau menikmati masa muda gue, gue belum siap buat berumah tangga Re, gue gatau harus gimana Ree, mana tiga hari lagi gue tunangan'
"First of all, off course orang tua lo itu ngerti mana yang baik buat lo kedepan nya, apapun keputusan orang tau itu pasti yang terbaik buat anak-anak nya Na, kalau lo belum siap buat nikah sekarang, lo bisa negoisasi sama daddy lo yang disini paling nge dorong lo buat nerima perjodohan itu, lo jelasin semuanya apa yang ingin lo katakan, lo ungkapin semuanya biar lega, tapi make kepala dingin juga kalau bicara sama orang tua lo, jangan pake emosi." Jelas Rein yang membuat Lana berpikir lagi.
'Gitu ya Re, emang saat nya gue nurut sama daddy sama mommy, mereka yang selalu nurutin semua apa yang gue mau, dan saat nya sekarang gue nurutin apa kemauan mereka, iya kan Re?' Tanya Lana yang diangguki oleh Rein, walaupun sekarang Lana tidak bisa melihat reaksi nya.
"Exactly yes, gue akan selalu jadi garda terdepan kalau semisal cowo yang akan dijodohin sama lo nanti berbuat yang nggak-nggak sama lo, bakal gue cubit sampe mampus." Jawab Rein yang membuat Lana terkekeh.
Rein lega mendengar suara tawa dari Lana.
'AHAHAHAHA, cubitan mauttt'
"Yaudah, tidur sono lu, besok ngampus, jangan lupain hima yang menanti lo besok, eh btw gimana tadi Kairo?" Tanya Rein penasaran, mengingat tadinya Lana keluar besama Kairo untuk menonton film Barbie di bioskop.
'Apaan baru aja mau masuk ke lobby mall nya langsung di cegat sama bodyguard sialan itu'
"Lah terus Kairo nya nonton sendirian dong?" Tanya Rein tertawa nyaring membayangkan jika Keiro melihat film Barbie seorang diri.
'HAHAHAH kayanya yee, soalnya gue baru buka hp langsung call lo ini tadi, gue liat juga ini ada beberapa panggilan telepon dari dia'
"Ngawur lo Na, ngamuk tu anak, lo jawab dulu sana jir si Kairo." Ujar Rein.
'HAHAHAHA gak bisa ngebayangin wajah kesel seorang Kairo, yaudah ya Rere kuuu makasih banyakk buat dengerin curhatan hati princess Lana, wish me luck ya Re, semoga cowo yang dijodohin sama gue bukan bapak-bapak botak, kumis tebal, perut buncit'
"Yayayayaya amiiiin, semoga ganteng, tinggi, pinter, mapan, bisa masak, gak main cewe, gak kaya masa lalu lo juga hahahahah." Kata Rein dengan sedikit sindiran di belakangnya.
