12. Night ride

6 4 0
                                    

Happy Reading ^ ^

"Ayo neng geulis kita pulang." Ajak Biru sambil menirukan logat sundanya Cipto.

"Ck, ngapain sihh, gue bareng pak Cipto aja tadi." Cetus Rein dengan wajah kesalnya.

"Night ride with me would make us feel better." Ujar Biru sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Big no, nightmare yang ada." Ketus Rein, membuat Biru tertawa.

Sepertinya Biru sangat candu untuk menjahili atau menggoda Rein sampai merasa kesal.

"Martabak gue udah lo ambil juga kan?" tanya Biru memastikan.

"Gue buang." Jawaban Rein membuat Biru menoleh kebelakang untuk melihat kantong kresek yang sekarang dibawa oleh Rein.

"Iyaa elah udah gue bawa, fokus kedepan bego." Rein reflek memutar kepala Biru kedepan, bagaimana tidak? posisinya sekarang Biru yang sedang menyetir.

"Lagian lo sih pake boong segala, sampe di ongkek kepala gue." Protes Biru.

"Ya sorry, lo sih bikin gue panik." Balas nya tidak terima.

"Gamau, gak dimaafin." Ucap Biru dengan nada bercanda.

"Up to you." Sungguh, Rein tidak perduli.

Sesampainya di depan gerbang rumah Rein. Biru mematikan mesin motor nya.

"Lah ngapain lo matiin? gue gak akan nawarin lo mampir." sarkas Rein pada Biru.

"Sopan kahh dirimu seperti sesudah dianterin
seorang Biru pulang ke rumah dengan selamat tanpa lecet sedikit pun, mana rasa terimakasih mu wahai permaisuri ku."

"Terimakasih yaa babu ku." Ucap Rein sambil tertawa geli. sungguh dramatis sekali lelaki di depan nya ini, pikir Rein.

"Jahad banget dikata babu, mending u nya diganti huruf e atau y." Saran Biru yang membuat Rein menatap nya geli.

"Diganti huruf i aja lebih bagus gak sih?" Saran Rein balik.

"Ooo emang an-

"Heii siapa ya tadi yang bilang ke gue katanya cewe cantik kok ngomong kasar." Sela Rein sebelum Biru melanjutkan omongan nya.

"Maksud gue tuh, emang aneh saran lo itu." Dalih Biru.

"Helehh, gak mau mampir dulu kak?" Kali ini Rein menawarkan nya dengan nada serius, tidak seperti tadi.

"Langsung pulang aja Rein, udah malem juga gak enak sama tetangga." Tolak Biru secara halus.

"Oh iya, tadi belanjaan lo gue masukin sekalian ke bagasi mobil, besok pagi aja gue anter kesini." Imbuhnya.

"Gue ambil ke rumah bunda aja deh kak, biar lo gak bolak-balik juga, nih uangnya." Ucap Rein lalu mengambil beberapa lembar uang berwarna merah lalu memberikan nya pada Biru.

"Gak usah, gue kan udah bilang tadi gue traktir." Biru tidak mau menerima uang dari Rein.

"Kan gue tadi juga beli selada banyak, udah gapapa kak gak enak kalau punya utang." Paksa Rein.

Artha BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang