09. Shield for you

5 4 0
                                    

Happy Reading ^^








Sesampainya di rumah, Rein melihat mobil Pink Porsche  terparkir tepat di depan gerbang rumah Rein. Ia tebak pasti itu mobil Lana.

"Woi lama kali, princess udah mau jadi lumut sampe an." Protes Lana pada Rein yang tertawa menanggapi nya.

"Sebentar ya princess Lana, Kakanda Rein bukain dulu gerbang istana nya." Ujar Rein terkekeh geli menanggapi protes dari temannya itu.

Setelah gerbang nya dibuka oleh Rein, Lana langsung menyalakan mesin mobil nya dan memarkir kan di halaman rumah Rein.

Rein melihat Lana yang membuka bagasi mobil untuk mengambil dua koper berwarna pink. Membuat Rein menggeleng kan kepalanya.

"Lo mau boyongan atau mau main, gue tanya?" Lana meringis mendengar pertanyaan dari Rein.

"Heheheh, gue nginep satu minggu ya Re, ortu gue ternyata ke luar negeri mau ngurus bisnis Kakek gue huee, gue ditelantarkan dirumah sendirian, asem memang."

"Lah terus mbok Inem kemana kok lo sendirian itu?" Tanya Rein sambil membuka kunci pintu rumah nya, setelah itu mau membersihkan rumah nya terlebih dahulu.

"Yaa dirumah sii, tapi kan cuma pagi sampe malem aja buat nge bersihin rumah guee sama masakin gue." Rein mengangguk singkat mendengar penjelasan dari Lana.

Lalu ia mengambil sapu untuk mulai membersihkan rumah nya. Sedangkan Lana dari tadi sudah rebahan di sofa ruang tamu Rein.

"Yaudah kalo gitu, gue mau nyapu sama nge pel rumah dulu." Kata Rein. Tapi setelah itu ia tidak lagi mendengar jawaban dari Lana.

Ternyata teman nya itu sudah tertidur pulas diatas sofa yang terlihat masih mengenakan kaos kaki.

Padahal Lana sendiri mengatakan kalau ingin makan bakso aci, tapi sekarang malah di tinggal tidur.

Rein hanya menggelengkan melihat kelakuan Lana. Mungkin teman nya itu merasa lelah sehabis pulang dari kampus. Makanya langsung tertidur.


Sesudah membersihkan rumah nya. Rein hampir lupa untuk mengambil bakso aci instan yang masih berada di jok sepeda motor nya.

Lalu Rein menyiapkan pesanan Biru terlebih dahulu kedalam kantong plastik. Rein berniat mau mandi, karena badannya yang terasa lengket sehabis bersih-bersih rumah.

Tidak terasa jam digital di dinding kamar Rein menunjukkan pukul tujuh malam kurang lima belas menit. 

Rein berniat keluar kamar dan melihat apakah Lana sudah bangun dari tidur nya atau belum. Rein menebak pasti teman nya itu belum bangun dari tidur nya. Mengingat Lana yang lama sekali kalau tidur, seperti beruang hibernasi.

Tentu tebakan Rein benar, dilihat nya Lana dengan posisi yang sudah tidak karuan, kaki berada di atas dinding kepala berada hampir dibawah lantai.

Untung saja ukuran sofa milik Rein bisa dibilang cukup luas. Jadi pergerakan Lana yang tidak bisa diam ketika tidur, kemungkinan besar tidak akan jatuh.

Ting tong

Bel rumah Rein berbunyi, Rein pun berjalan keluar rumah untuk  membuka gerbang rumah nya. Mengingat Rein selalu mengunci gerbang rumahnya.

Berwaspada saja jika ada orang asing yang masuk kedalam halaman rumah nya, karena kebiasaan Rein yang sering memarkirkan mobil nya di teras rumah, jika tidak ada yang membantu nya untuk memasukkan kedalam bagasi rumahnya.

Artha BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang