Happy Reading !
Biru sekarang melakukan joging berdua bersama Jeca. Karena paksaan Jeca tentunya.
Jeca ingin bermain di taman yang ada di komplek perumahan tapi tidak memiliki seorang teman seusianya di area komplek. Rata-rata orang di komplek perumahan yang mereka tinggali seperti individualisme.
Sangat sepi tidak seperti jika Jeca sedang liburan di Villa dekat Desa yang pernah ia kunjungi bersama Jessica dan Johnny tentunya.
"Loh Je, disini ada lapangan basket indoor nya ya?" Tanya Biru ketika memperhatikan ke sekeliling taman komplek.
"Iyaa koh, Jeca bahkan pernah ngeliat beberapa anak laki-laki masih muda gitu koh, main basket malem-malem disini." Jawab Jeca sambil bermain ayunan.
"Kok Jeca di bolehin keluar malem-malem sama papa Jo?" Biru sempat heran.
Pasalnya Jessica dan Johhny memperbolehkan Jeca untuk keluar malam hari jikalau bersama orang-orang tertentu saja. Sangat strict sekali.
"Kan waktu itu sama Kak Yeye, aku habis beli martabak sama kak Yeye, terusss ternyata kak Yeye juga ngebeliin salah satu laki-laki yang bermain basket gitu koh." Kata Jeca dengan polos nya.
"Pacar nya kak Yeye bukan Je?" Tanya biru penasaran.
"Kaya nya sih iya, soalnya waktu itu ya koh, Laki-laki itu tadi bilang gini ke kak Jeca 'Makasih banyakk sayangku' gitu." Jeca berusaha mengingat kejadian tempo hari lalu waktu bersama dengan Rein.
"Dih cringe, terus-terus Je, Rein jawab apa?" Tiba-tiba Biru mendadak merasa kesal karena mendengar cerita dari Jeca.
"Senyum-senyum gitu koh."
"Kapan emang Je?" Biru semakin penasaran dibuatnya.
"Emm seinget Jeca siihh, dekat-dekat ini koh, entahlah Jeca agak lupa."
"Tapi ya koh, kak Yuyu kaya nya udah putus dehh sama laki-laki basket itu." Imbuh Jeca, membuat raut wajah Biru yang semula merengut menjadi sumringah mendengar nya.
"Oh yaa? kamu diceritain sama dia Je, kok kamu tau sih?" tanya Biru lalu ikut duduk di depan Jeca yang sedang bermain ayunan.
Ingin mendengar cerita lebih lagi tentang Rein.
"Kalau sama laki-laki basket itu sih nggak, tapi pagi itu ya koh, aku kan ngambil boci pesenan ku sama bunda ke kak Jeca, terus ya koh aku ngeliat mata kak Yeye tuh sembab banget koh kaya orang nangis, tapi pas aku tanya gegara maraton drakor." Biru mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mendengarkan cerita dari Jeca.
"Lahh itu mah palingan emang gegara streaming drakor kali Je." Tebak Biru mencoba positif thinking.
"Ihhh enggak tau kohh, kak Yeye pernah cerita sendiri ke Jeca, kalau kak Yeye habis diputusin sama pacar nya tuh pasti maraton drakor yang sedih-sedih gitu koh." Seru Jeca meyakinkan Biru.
"Terus-terus ya koh, aku bilang gini ke kak Yeye 'sama kokoh nya Jeca aja nanti Jeca kenalin' gitu ahahahahah, keren gak Jeca koh?" Imbuh Jeca merasa bangga.
"Keren keren." Biru menepuk kepala Jeca sambil terkekeh, tidak menyangka jika Jeca berbicara seperti itu.
"Jeca gitu loh, tapi ini semua gak gratis ya koh."
"Yeee pamrih." Ujar Biru lalu bangkit dari ayunan, ingin duduk disalah satu mainan tangga anak-anak.
"Ya iya lahh aku kan udah cepu ke koh Yuyu, nanti es cream rasa strawberry ya kohh." Pinta Jeca antusias
"Gamau ahh kalau es cream melulu, nanti kalau ketauan bunda bisa di omelin koh Biru Je." Tolak Biru yang membuat Jeca merengut.
"Kalau gitu bikinin bakso aci ke kak Yeye nantu dirumahh okayy?"
"Nahhh kalau itu koh Biru setuju." Ujar Biru sambil mengusap kepala Jeca.
Setelah itu Jeca mengajak Biru kembali pulang, karena sudah merasa Bosan. Setelah mendengar cerita dari Jeca tadi, Biru menjadi lebih pede untuk mendekati Rein.
Mengingat dari cerita Jeca, kalau Rein baru saja mengalami putus cinta. Jadi Biru tidak merasa ragu untuk mendekati perempuan itu, karena status perempuan itu sekarang yang belum mempunyai pasangan. Semoga saja seperti itu.
To be continued
Anyway kalian lebih prefer bakso aci or seblak nieee???
