21. How's your day?

10 2 1
                                    

Happy Reading!

Sebentar lagi mata kuliah Rein akan selesai. Secara diam-diam Rein membuka handphone nya ketika dosennya sedang mengarah pada flat panel display di depan.

Olang China

Kak, gue pulang jam 4|
📍location |
15.30
Delive

Melihat centang dua abu-abu ketika Rein sudah mengirimkan pesan kepada Biru, membuat Rein merasa heran, padahal biasanya akan langsung fast respon. Mungkin sekarang Biru disana sedang benar-benar sibuk.

Rein pun mematikan handphone nya untuk fokus ke dosen nya sekarang. Jika Biru tidak jadi menjemput nya, nanti Rein akan meminta jemput pada Marko. Mumpung Marko juga sedang ada dirumah. Harus Rein manfaat kan.


----o0o----

Akhirnya, selesai juga mata kuliah terakhir nya. Beberapa mahasiswa langsung berhamburan keluar kelas untuk segera pulang tentunya.

Rein pun berniat untuk menyalakan handphonenya tetapi naas tidak bisa dinyalakan. Mungkin baterai nya lowbat. Rein juga tidak terpikirkan untuk membawa charger.

"Ck, nyesel gak bawa charger, mana gak nge save nomer Biru di iPad lagi." Rein menghela nafas pelan. Semoga saja Biru melihat pesannya.

Memasukkan notebook dan iPad ke dalam sling bag berwarna coklat muda miliknya. Setelah itu Rein beranjak dari tempat duduk nya dan memutuskan untuk menunggu diluar luar saja.

Baru saja Rein mau berjalan keluar, Arjuna langsung menghampiri dirinya. Rein menatap Arjuna kesal, ada apa lagi yang akan Arjuna lakukan sekarang. Sejujurnya Rein sangat malas menanggapi nya.

"Minggir Jun, mau lewat." Kata Rein tidak membuat Arjuna pergi dari posisinya. Pasalnya menghalangi jalan Rein sekarang.

"Mau pulang?" Tanya Arjuna yang membuat Rein mengernyit kearahnya. Pertanyaan aneh pikir Rein.

"Iya lah, pake nanya." Jawab Rein sedikit nyolot. Entah mengapa Rein kurang suka dengan Arjuna ini.

Padahal Arjuna belum pernah melakukan kesalahan padanya, tapi Rein melihat wajahnya pun sudah merasa kesal.

"Galak bener, bareng dong keluarnya."

Rein pun menggeleng pelan mendengar perkataan Arjuna. Semakin membuat Rein merasa risih. Sungguh tidak ada kerjaan sekali.

Rein pun menggeser salah satu bangku agar dirinya bisa melewati lelaki di depannya sekarang. Berjalan cepat meninggalkan Arjuna. Dan tidak berniat untuk menggubris pertanyaan dari Arjuna.

"Tungguin dong." Kata Arjuna sambil berlari ke arah Rein.

"Apasih pulang sana, gue mau ke depan bukan mau ke parkiran." Jelas Rein menatap Arjuna kesal.

"Gak bawa motor? bareng gue aja kalau gitu Re." Ajak Arjuna yang tentu di tolak mentah-mentah oleh Rein.

"Gak usah, gue dijemput." Ketus Rein lalu meninggalkan Arjuna ditempat.

Tidak lama kemudian Rein melihat Arjuna yang menghampiri Rein sambil menaiki sepeda motor nya.

"Ayo pulang." Ajak Arjuna sekali lagi, lalu mematikan mesin sepeda motornya. Rein pun berdecak sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Artha BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang