SELAMAT MEMBACA
Pagi ini, setelah sarapan bersama.
Shani dan juga Zee pergi ke makam kedua orang tua nya.Tara, Gracia,Tasya dan juga Christy sudah berangkat ke sekolah, sedangkan Chika kembali tidur setelah sarapan karna diri nya masih menjalankan hukuman skorsing.
"CI AYO CEPETAN" Ucap Zee excited ketika mereka sudah sampai di area pemakaman.
"Sabar dong sayang, kita beli bunga dulu" Ucap Shani.
"Boleh aku yang pilih bunga nya Ci?" Tanya Zee.
"Boleh dong sayang" Jawab Shani.
Shani dan Zee pun pergi membeli bunga.
"Mau pilih yang mana?" Tanya Shani.
"Sebentar ci, aku lihat-lihat dulu" Ucap Zee lalu berjalan melihat-lihat deretan bunga-bunga yang ada.
Tak lama kemudian Zee kembali menghampiri Shani dengan membawa 2 Bucket bunga yang sudah ia pilih.
"Aku mau beli dua boleh ci?" Tanya Zee.
"Dua?" Ucap Shani heran.
"Iya dua, yang satu buat papah, yang satu lagi buat mamah" Jawab Zee.
"Boleh kok, terus kamu pilih bunga apa?" Tanya Shani.
"Aku pilih bunga mawar merah buat mamah, karna mamah sangat cantik seperti bunga mawar ini, kalo buat papah aku pilih bunga anggrek yang melambang kan cinta tanpa syarat seperti cinta nya papah ke aku dan sebalik nya, cinta aku ke papah. Cinta pertama anak perempuan nya" Ucap Zee tersenyum sambil memandangi kedua bunga yang ia pegang.
Shani sangat terharu mendengar ucapan yang keluar dari mulut Zee, setitik air mata pun jatuh dari mata indah Shani. Sesegera mungkin ia menghapus air mata nya, tak ingin Zee melihat diri nya yang sedang menangis.
"Ayo ci" Ucap Zee.
Mereka pun menghampiri makam kedua orang tua nya.
Zee berdiri di antara kedua makam orang tua nya dan meletak kan bunga pilihan nya.
"Halo mah, pah, Zee dateng. Maaf ya kali ini yang dateng cuma aku sama Cici Shani, itu karna aku yang minta sih ehehehe" Ucap Zee.
Sedangkan Shani berdiri di belakang Zee, memperhatikan adik nya yang sedang berbicara.
"Papah" Ucap Zee mengelus nisan sang ayah.
"Pah, bener yang orang-orang bilang. Cinta pertama anak perempuan adalah ayah nya. Tapi setelah papah pergi, aku ga tau apa aku bisa cinta sama pria lain sebesar cinta aku sama papah." Ucap Zee sambil menatap batu Nisan.
Kini Zee mengalihkan pandangan ke makam Mamah nya.
"Mamah" Ucap Zee mengelus Nisan sang Ibu.
"Aku kangen banget sama mamah, kangen masakan mamah. Tau ga si mah? kemarin aku makan nasi goreng yang rasa nya persis sama nasi goreng yang pernah mamah buat. Bahkan aku ga bisa buat nasi goreng se-enak dan se-persis itu." Ucap Zee.
Shani masih diam sambil mendengarkan curahan hati sang adik.
"Kalian pergi terlalu cepat, padahal aku masih mau nungguin papah pulang kerja di depan pintu, Dulu kalo waktu nya makan, pasti aku jadi orang pertama yang lari ke meja makan karna ga sabar mau makan masakan mamah. Aku kangen kita pergi bareng-bareng. Aku kangen tidur bareng kalian. Kadang aku iri sama temen-temen aku yang masih punya orang tua lengkap. Tapi gapapa, aku masih punya cici, kakak dan adik. Bahkan sekarang aku punya kakak baru loh. Dia baik banget." Ucap Zee yang kini sudah tak kuasa menahan air mata nya.