DI HARAP KAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA.SELAMAT MEMBACA
Tasya, Shani dan juga Tara kini sudah sampai di depan toko. Terlihat banyak anak buah Hastana yang masih mengacak-ngacak toko. Sedangkan anak buah Tasya sudah tersungkur dan tergeletak di lantai, begitu pun dengan Nik.
"Sial" Ucap Tasya lalu menelfon seseorang.
"Opa...𝘐 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘩𝘦𝘭𝘱" Ucap Tasya kemudian mematikan sambungan telfon lalu berlari masuk ke dalam toko di ikuti Shani dan juga Tara.
"Siapa kalian?" Ucap Salah satu anak buah Hastana.
"Ga penting siapa gue" Ucap Tasya emosi.
"Jangan emosi gitu dong cantik, mending kita main" Ucap anak buah Hastana lalu mencolek dagu Tasya.
"Jangan kurang ajar bajingan" Ucap Tasya sambil menepis tangan pria tersebut.
"Galak banget si manis" Ucap anak buah Hastana.
"Apa mau kalian?" Ucap Tasya dengan lantang.
"Saya mau mereka melunasi hutang nya saat ini juga" Ucap seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam Toko.
Tasya pun menoleh ke sumber suara.
"Wijaya Hastana" Ucap Tasya dalam hati.
"Kalo mereka bisa melunasi hutang saat ini juga, saya beserta anak buah saya tidak akan menganggu mereka lagi" Ucap Tuan Hastana.
"Berapa hutang mereka?" Tanya Tasya.
"200 juta" Ucap Tuan Hastana.
"200 Juta? Bukan kah hutang mereka hanya 100 juta?" Ucap Tasya.
"100 juta hutang pokok, dan 100 juta lagi adalah bunga nya" Ucap Tuan Hastana.
"Dasar iblis" Ucap Tasya.
"Jadi bagaimana?" Ucap tuan Hastana.
Tasya pun mengeluarkan sebuah cek dan menuliskan nominal yang tadi telah di sebutkan.
"200 juta, pergi dan jangan ganggu mereka lagi" Ucap Tasya sambil memberikan cek terserbut.
"Deal, terima kasih cucu tuan Frans Aditama Bravaska yang terselamat kan" Ucap Tuan Hastana.
Tasya pun di buat kaget oleh ucapan Tuan Hastana, pasti ke dua cici nya ini mendengar jelas apa yang di katakan tuan Hastana
Tuan Hastana memberikan kode kepada anak buah nya untuk pergi. Tuan Hastana beserta anak buah nya pun pergi meninggalkan toko.
"Apa yang di maksud tuan Hastana" Ucap Shani dalam hati.
Tasya pun menghampiri Nik yang sudah tersungkur di lantai.
Tak lama kemudian datanglah beberapa anak buah Tasya. Ia pun memerintahkan mereka untuk membawa Nik dan juga anak buah lain nya yang sudah tersungkur ke rumah sakit. Tasya juga meminta beberapa dari mereka untuk membantu membereskan toko.
"Ayah dan bunda gapapa?" Tanya Tasya.
"Kita gapapa, sekali lagi terima kasih karna telah membantu keluarga saya" Ucap Ayah
"Sama-sama Ayah" Jawab Tasya.
"Ayah janji akan mencicil hutang ini" Ucap ayah.
"Tidak usah ayah, aku senang membantu kalian" Ucap Tasya.
"Bunda sangat berterima kasih atas bantuan kamu. Berkat kamu, kami tidak perlu lagi memikirkan hutang. Kami jadi bisa lebih fokus ke pengobatan Michie" Ucap Bunda.