CHAPTER 60 (TERBONGKAR I)

1.9K 271 31
                                    

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖
.
.
.
.
.

𝘒𝘦 𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘺𝘢...

Siang ini Tasya memutus kan untuk pulang ke kediaman Bravaska Sister.

"Yakin mau pulang sekarang? Itu muka lo masih keliatan bonyok gitu. Nanti kalo mereka nanya, lo jawab apa?" Tanya Nik.

"Tinggal gue jawab abis berantem" Ucap Tasya.

"Mereka ga bakal curiga? Lo keluar kota untuk nyelesain tugas cuma 3 hari?" Tanya Nik lagi.

"Ga akan" Jawab Tasya.

"Yaudah kalo mau lo gitu, tapi yakin ga mau gue temenin?" Ucap Nik.

"Engga usah Nik, gue bisa sendiri. Gue udah pulih kok, tinggal luka lebam aja" Jawab Tasya.

"Yaudah kalo gitu hati-hati. Kabarin gue kalo ada apa-apa" Ucap Nik.

"Siap sayang, kalo gitu gue berangkat dulu" Ucap Tasya lalu pergi keluar.

Nik pun terdiam saat mendengar kata "Sayang" yang keluar dari mulut Tasya.

Tasya pulang dengan mengendarai mobil.

Sesampai nya di rumah, Tasya kaget karna kondisi rumah yang berantakan seperti kapal pecah dan tak ada satu pun orang di rumah.

Tasya menyalakan ponsel dan mencoba menghubungi Shani, namun handphone Shani tidak aktif. Tasya pun mencoba menghubungi Gracia dan juga yang lain. Namun semua handphone mereka tak aktif.

"ck kemana mereka, dan apa yang terjadi. Kenapa handphone mereka ga aktif" Ucap Tasya khawatir.

Tak lama kemudian handphone Tasya pun berdering.

Ada nomor tak di kenal yang menghubungi nya. Tasya pun mengangkat panggilan telfon tersebut.

"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘶𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵, 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘨𝘶𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨 𝘫𝘭𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢48" Ucap Seseorang dari sebrang sana.

Belum sempat Tasya menjawab, namun orang tersebut sudah mematikan panggilan telfon nya.

"Sial! Bisa-bisa nya aku lengah" Ucap Tasya.

Tasya pun berlari menuju kamar nya laku mengambil sebuab pistol yang sudah ia simpan sejak lama lalu pergi mengambil motor di garasi dan mengendari nya dengan kecepatan tinggi menuju alamat yang tadi di sebutkan oleh si penelfon. Ia pun sudah menghubungi Nik dan anak buah nya untuk menyusul diri nya ke gudang tersebut.

Tak butuh waktu lama, Tasya pun kini sudah sampai di sebuah gudang kosong bertingkat 3 yang di kelilingi oleh pohon besar. Tasya mulai memasuki gudang dengan berhati-hati. Dengan pistol yang berada di tangan nya. Ia menyusuri satu persatu ruangan di gudang tersebut. Pertama ia menyusuri lantai 1. Namun nihil, lantai tersebut kosong tak berpenghuni. Kini Tasya mulai menaiki tangga menuju lt 2. Ia kembali menyusuri ruangan di lantai tersebut. Namun, lagi-lagi ia tak menemukan tanda-tanda keberadaan orang di lantai tersebut. Tasya kembali menaiki tangga menuju lantai 3. Baru saja ia sampai di lt 3, ia menemukan ruangan dengan pintu setengah terbuka. Ia pun membuka pintu tersebut.

𝘋𝘌𝘎𝘎𝘎𝘎𝘎

Betapa kaget nya ia dengan pemandangan yang saat ini ia lihat.
Para bravaska sister yang sedang duduk dengan kondisi tangan dan kaki yang terikat, juga mulut yang tersumpal kain. Ia pun segera menghampiri dan hendak membuka ikatan mereka.

HOME SWEET HOME (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang