CHAPTER 58

1.5K 220 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE NYA YAA.
BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NGETIK NYA.
VOTE KALIAN SANGAT BERARTI.

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.

"N...i...k" Ucap Tasya terbata-bata lalu tak sadar kan diri.

"SYA" Teriak Nik.

Nik pun menggendong Tasya ala bridle style lalu membawa nya ke kamar. Kemudian ia menelfon dokter pribadi nya.

Sambil menunggu dokter, Nik membersihkan bercak darah pada wajah Tasya.

Tak lama kemudian, dokter pun datang dan langsung memeriksa Tasya, sedang kan Nik menunggu di luar kamar.

"Gimana dok keadaan Tasya?" Tanya Nik saat melihat dokter keluar dari kamar Tasya.

" Tasya mengalami beberapa luka lebam di wajah dan juga tubuh nya. Namun tak ada yang perlu di khawatir kan, saya sudah membersihkan dan mengobati luka nya. saya juga sudah menyuntik kan vitamin dan penambah energi. Tasya masih belum sadar, tapi sebentar lagi akan siuman. Ini saya berikan vitamin dan obat pereda nyeri" Ucap Dokter.

"Terima kasih dok" Ucap Nik.

"Kalau begitu saya permisi dulu" Ucap  Dokter lalu pergi.

Nik pun masuk ke kamar Tasya dan duduk di pinggir ranjang. Ia mengelus kepala Tasya. Nik sangat yakin bahwa ini adalah ulah Frans dan anak buah nya. Nik sebenar nya marah, namun ia tak dapat melawan, karna jika ia melawan akan membahayakan diri nya dan juga Tasya.

Nik pun keluar dari kamar dan membiarkan Tasya istirahat.

𝙈𝙖𝙣𝙨𝙞𝙤𝙣 𝘽𝙧𝙖𝙫𝙖𝙨𝙠𝙖 𝙎𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧.

Shani sedari tadi mengutak-atik handphone nya sambil duduk di pinggir ranjang. Ia Berusaha menghubungi Tasya. Namun hasil nya nihil. Tasya tak membalas pesan nya. Shani pun mencoba untuk menelfon. Namun hasil nya sama aja. Tasya tak bisa di hubungi.

"Tasya pergi kemana ya? Kok ga ngabarin kalo dia ada tugas dari opa. Hp nya juga ga aktif" Ucap Shani khawatir.

"Mungkin dia fokus buat ngerjain tugas nya ci, biar cepat selesai dan bisa cepat pulang" Ucap Tara.

"Tapi perasaan aku ga enak. aku khawatir" Ucap Shani.

"Cici ga usah khawatir ya, aku yakin Tasya ga akan kenapa-kenapa. Dia kan hebat" Ucap Tara berusaha menenangkan Shani. Walaupun sebenar nya ia juga khawatir.

"Semoga ya, yaudah kalo gitu aku mau nge-cek adik-adik dulu" Ucap Shani dan di angguki oleh Tara.

Shani pun keluar dari kamar, Tara merebahkan diri nya di kasur.

Tara terus memandangi langit-langit kamar dengan perasaan yang gelisah.

"Kok aku ga tenang gini ya, aku ngerasa ada yang ga bener" Ucap Tara pada diri nya sendiri.

Tara pun bangkit mengambil jaket dan memakai nya. lalu ia pergi keluar kamar dan menghampiri Shani yang hendak masuk ke dalam kamar si kembar Zee dan Christy.

"Ci, aku keluar dulu ya" Ucap Tara.

"Kemana Tar?" Tanya Shani.

"Mau isi bensin, aku lupa belum isi bensin" Ucap Tara berbohong.

"Uang nya ada?" Tanya Shani.

"Ada ci" Jawab Tara.

"Yaudah hati-hati. Dan jangan lama-lama" Ucap Shani.

HOME SWEET HOME (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang