Ilmu Hitam

8 4 0
                                    

"Itu semua karena kamu, Mas. Aku mencintaimu!"

"Tapi aku tidak. Pergilah kau, jangan pernah lagi menganggu kehidupan aku dan keluargaku!"

Diam sejenak. Tak ada balasan dari perempuan itu.

"Baiklah kalau begitu. Jika aku tidak bisa memilikimu, maka wanita lain pun tak akan pernah bisa memilikimu."

Wush!

Tiba-tiba perempuan itu terbang dengan cepat memasuki rumah Paman Gogo.

"Aaaaaaa!"

Tiba-tiba jeritan Tante Misna terdengar membuat kami bergegas masuk ke dalam rumah.

Tubuh Tante Misna menempel di dinding kamar Nana. Sedangkan Nana, meringkuk di sudut meja karena ketakutan.

"Ayah!" ujar Nana langsung memeluk Paman Gogo.

"Tolong lepaskan istri saya!" Pinta Paman Gogo.

"Hihihi! Tidak!" sahutnya.

"Lepaskan! Atau kau tanggung sendiri akibatnya!" Ancamku.

"Tapi, bagaimana caranya kau bisa masuk ke dalam rumah ini? Bukankah rumah ini sudah dikasih pagar, agar kau tidak bisa masuk?"

Paman Gogo terlihat kebingungan. Sedangkan aku, mencoba melihat pagar yang dimaksud oleh Paman Gogo.

***

Waktu itu, ketika kuntilanak merah yang bernama Hutri ini meneror keluarga Paman Gogo, Paman sudah memanggil Ustad untuk memberi pagar agar perempuan itu tidak bisa masuk.

Namun, tanpa Paman sadari, salah satu pantangannya dilanggar oleh Tante Misna. Ia keluar dari rumah ketika menjelang maghrib. Hingga membuat kuntilanak merah itu bisa masuk ke dalam rumah ini.

Bukan hanya itu, kuntilanak merah itu juga telah menyatu dengan tubuh Tante Misna.

"Sekarang!" Batinku.

Sebuah cahaya putih seperti tali itu langsung mengikat tubuh Tante Misna. Tentunya cahaya itu hanya akun yang bisa melihatnya. Sontak membuat tubuhnya langsung terjatuh ke atas tempat tidur.

Nenek galak yang biasanya selalu membantu, kini sudah siap dengan aba-aba yang aku beri.

"Hihihihi! Lepaskan aku!" ujarnya yang terus meronta-ronta.

Paman Gogo dan Pak Hardi kebingungan melihat kejadian ini semua. Tetapi ini bukan saatnya menjelaskan itu semua. Yang terpenting sekarang adalah, bagaimana caranya mengeluarkan Kuntilanak Merah itu dari tubuh Tante Misna. Karena ini akan sulit jika dilakukan sendiri.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam," sahut kami dari dalam.

Terlihat Pak Ustad masuk ke dalam rumah dan langsung disambut Paman Gogo. Paman langsung membawa Pak Ustad  masuk ke dalam kamar.

"Assalamualaikum," salam Pak Ustad pelan.

"Wa'alaikumusalam," sahutku yang ada disana.

"Pak Ustad, ini gimana solusinya?" tanyaku.

"Kita tanyakan dulu kepada Pak Gogo," jawab Pak Ustad.

Tak perlu kujelaskan lagi, Pak Ustad sudah tau apa yang aku maksud.

"Maaf sebelumnya jika saya lancang, Pak!" ujar Pak Ustad yang terdengar tak enak hati.

"Iya, Pak Ustad. Ada apa?"

"Apakah setiap malam, istri Bapak terlalu agresif?"

Paman terlihat diam, dan ragu untuk menjawab pertanyaan Pak Ustad.

Sea Cassaundra INDIGO [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang