06 : digombalin Dede gemes!

577 38 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatu

Bismillah, belajar menghargai karya orang lain yah, tolong vote setelah baca.

_____________________

Drett drett

CIA merasakan ponselnya berdering dikantong jaket berwarna biru mudanya. Ia merogoh dan melihat nama yang tertera disana.

Pak komandan
Is calling........

Cia pun mengangkat nya dengan wajah sumringah"hallo ayah!"gadis itu mengangkat telfonnya seraya berjalan keluar gerbang.

hari ini sekolah telah selesai semua murid telah pulang hanya CIA yang belum, gadis itu terlambat karena mencari buku paket yang ada di perpustakaan untuk mengejar mata pelajaran nya di Karenakan ia siswa pindahan.

"Halo putri ayah!! Sekarang putri ayah dimana? Kok telat pulang? Kata sopir ayah, CIA belum keluar gerbang!"raga menlpon putrinya dengan perasaan khawatir.

"Maaf ayah, cia terlambat pulang soalnya CIA ada keperluan sebentar!"

"Ya udah ngk PP, ayo cepetan keluar kasian tau pak Samsir tungguin kamu dari tadi!"

"Okey ayah, ayah ngk lupakan temenin CIA buat cek!"

"Ayah ngk lupa sayang! Ayah juga sekarang ada di bandung, ayah usahain pulang cepet biar bisa temenin CIA cek up!"

Gadis itu telah sampai di depan pintu mobilnya dan membukanya sendiri, pak Samsir ingin membantu tetapi CIA melarang gadis itu masuk dan menutup pintu mobil."Oke ayah, CIA tunggu ya!"

"Siap ibu komandan, kalau begitu ayah matiin ya, ayah mau urus secepatnya masalah dsini!"

"Siap pak kapolri___assalamualaikum!"

"Wa'alaikumussalam!!"

______________________

"Bagaimana dengan keadaan putri saya dok?"tanya raga dengan perasaan campur aduk.

Setelah pemeriksaan tadi, dokter yang diketahui bernama tag Dr Rangga Azof, dokter pribadi dari CIA meminta raga untuk mengikutinya sampai keruangannya.

Dokter Rangga tersenyum."ini suatu kabar baik, kondisi CIA sudah sedikit membaik mungkin jantungnya sulit untuk sembuh tetapi usahakan CIA selalu bahagia jangan biarkan dia bersedih karena itu akan membuat kondisi jantungnya memburuk!"jelas nya panjang lebar.

Raga mengusap wajahnya bersyukur."Alhamdulillah terima kasih dok, saya ingin bertanya dok apakah masih tidak ada pendonor jantung yang cocok untuk putri saya?"setiap kali mengantarkan putrinya untuk pemeriksaan raga tidak pernah absen untuk menanyakan hal ini.

Melihat dokter Rangga diam, raga tersenyum kecut ia sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya barusan.

"Maafkan saya pak, saya sudah benar benar mencari pendonor buat putri bapak, bahkan saya meminta pihak rumah sakit untuk mencari pendonor sampai luar negri, tapi tak ada satupun pendonor yang ingin!"dokter Rangga menghembus nafasnya.

"Bahkan jikalaupun ada itu tak cocok untuk putri bapak!"

Raga tertunduk ia meremas kedua tangan kekar nya, Dan kembali mendongak."saya paham dok, saya akan tetap menunggu, jika dalam waktu 2 bulan putri saya masih belum mendapatkan pendonor, dengan terpaksa saya akan membawa nya keluar negri!" Jelasnya tegas.

Dokter Rangga mengangguk."baik pak, beri saya waktu 2 bulan lagi!"

Raga berdiri di ikuti oleh dokter Rangga, pria gagah itu menjabat tangan pria paruh baya yang memakai pakaian dokter."terimah kasih dok kalau begitu saya pamit!"

Badboy TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang