09 : kecurigaan dan rencana

468 31 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatu

Happy reading

___________________

Arkan mengeluarkan kertas kusut dari saku celana jinsnya dan memberikan itu pada Sean.

Sekarang mereka ada di markas besar Aghros, sebenarnya saat dirumah Sean mereka tak membicarakan perihal hal mencurigakan ini. Alhasil Sean memutuskan untuk membahas ini di markas saja bahkan anggota inti Aghros membicarakan nya di ruangan khusus tidak di ruangan tamu yang dipenuhi anggota lainnya. Mereka hanya takut jika nanti salah satu dari mereka adalah penghianat.

Setelah sampai di markas malam ini fatha menceritakan kejadian saat ia dengan sengaja diserempet sekaligus dengan tendangan saat hendak menuju rumah Sean. Sebelum itu mereka juga mendapati seseorang melempar kan batu dengan dibaluti kertas masuk menghancurkan jendela kaca.

Sean meraih dan membuka kertas yang di berikan Arkan. Cowok itu membaca setiap huruf bait dan kalimat dalam kertas itu dengan tatapan tajam menghunus, ia meremas kertas itu sampai tidak berbentuk dan membanting nya ke lantai dengan kasar.

Rahang Sean mengetat tampak urat urat dileher nya nampak begitu jelas dan transparan, dada cowok itu bergemuruh, tatapan matanya menunjukkan seakan akan ingin memangsa seseorang yang telah berani mengancam nya.

Pandangan semua mengarah pada Brian saat mengucapkan satu nama, cowok pemilik otak cerdas dengan kemampuan meretas ini hanya ada satu nama yang terlintas dibenaknya.

"Zevan."ujar Brian.

Fatha menautkan alisnya menatap Brian."tunggu, jangan bilang yang ada di otak Lo pelaku semua ini adalah sibocah tengik itu."

Daffa memperhatikan wajah Brian yang nampak serius dengan laptopnya."tapi bang, ngk mungkin! Orang tua nya udh kirim dia di luar negri, dan ngk akan balik lagi setelah kekacauan yang dia buat 2 tahun yang lalu!"Arkan mengangguk menyetujui ucapan Daffa.

"Ada kemungkinan"ucap Steve berdiri dan mengambil kertas itu sambil memutar mutarkannya di tangan kekarnya.

Steve beralih menatap satu persatu sahabatnya dengan mata menyipit serius."orang tua zevan cuman bilang, zevan ngk akan balik lagi bukan berarti zevan ngk bakalan kabur dari kedua orang tuanya kan?"

Brian membalikkan laptopnya mengatakan kepada ke lima sahabatnya agar melihat vidio yang tertera di laptop tersebut dan terlihat lah seorang cowok berperawakan tinggi menutupi wajahnya dengan slayer mengendap endap masuk kedalam markas.

Ada juga beberapa vidio orang tersebut ada disekitar mereka, tentu saja mereka mengenal orang itu dari postur tubuhnya saja

"Anjing!"umpat Daffa tak habis pikir.

Brian kembali membalikkan laptopnya sembari berkata."udah 1 Minggu dia ada di Indonesia."

Arkan menatap Brian."gimana Lo bisa tau stalker___arghh sakit bangsat!"ringis Arkan ketika fatha memukul belakang kepalanya.

Cowok itu mengelus belakang kepalanya."peretas bukan stalker Cok!"ujar fatha membenarkan.

Steve menyandarkan punggung nya di sofa dengan dilipat depan dada."lupa Brian punya otak cerdas? ngk kayak Lo bodoh!"Arkan mengumpat batin.

Sean terus mendengar kan apa kata sahabatnya ia menyambung nyambungkan semuanya.

"Masa si bocah tengik itu sih, kalau emang tu bocah balik dari awal kenapa baru sekarang gangguin kita? Bukannya sebelum pergi dia bakal balas dengan sama kita?"ujar fatha.

Badboy TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang