02 : Alicia Clearance pantishon

618 36 1
                                    

Bismillah

______________________

Gadis cantik yang memiliki kulit putih pucat, bulu mata lentik dengan bola mata berwarna biru, bibir tipis pink alami, alis terbentuk indah, hidung mancung dan berambut sepinggang dengan jepit rambut pita berwarna putih yang menghiasi rambutnya, membuat dia tampak  begitu sempurna.

Gadis itu menatap nanar keluar jendela memperhatikan anak berseragam baik itu SMP maupun SMA yang tampak begitu semangat untuk bersekolah memulai hari hari mereka.

Hari ini hari Senin hari dimana gadis itu akan belajar juga dengan guru pribadinya. Tidak seperti gadis remaja pada umumnya yang akan bersekolah disekolah umum, gadis itu juga belajar tapi di rumah atau biasa disebut homeschooling sudah 5 tahun gadis itu homeschooling dan hanya keluar rumah hanya untuk mengecek atau terapi.

"Sayang!"panggil seorang pria gagah membuka pintu.

Gadis itu berbalik dan menatap sendu ayahnya"ayah!"

"Cia kenapa?!"tanyanya raga ketika menyadari raut wajah putrinya yang tidak seceriah biasanya.

Raga mendekat dan memeluk putrinya yang sudah remaja berusia 17 tahun."anak ayah kenapa?"tanya lembut mengelus Surai lembut putrinya Meskipun cia sudah beranjak dewasa tetapi menurut raga CIA tetaplah anak kecil dimatanya yang harus selalu ia jaga.

Alicia menguraikan pelukannya dan menatap ayahnya"ayah, Cia pengen sekolah!"

"Kan CIA udah sekolah sayang."

"Tapi CIA ngk mau sekolah dirumah, pengennya di tempat umum ayah"

Raga memegang kedua tangan lembut putrinya"sayang, papa khawatir dengan kesehatanmu jika kamu sekolah umum"ujarnya penuh kekhawatiran.

"Cia bakal jaga diri ayah, CIA janji, ya ayah CIA pengen Sekolah kyk gitu bosen dirumah terus"rengeknya.

Raga menghela nafas panjang"ya udah ayah bakal bolehin kamu sekolah tapi dengan syarat jangan lupa jaga kesehatan kalau sekolah dan rutin minum obat, dan yang paling penting kamu jangan lupa pake lensa hitamnya"CIA mengangguk semangat menghujangi wajah ayahnya dengan kecupannya mulai dari kedua mata ayahnya, hidung dan kedua pipi ayahnya. Lanjut memeluknya erat.

Raga tertawa melihat tingkah putrinya, sudah kebiasaan CIA jika senang akan menyerang ayahnya dengan kecupan lembut nya. 

"Kalau gitu ayah akan menyuruh Emrik untuk membelikan seragam dan peralatan sekolah buat CIA yah?"

Raga mengerutkan keningnya ketika merasakan putrinya ini menggelengkan kepalanya" Lo kenapa?"tanya bingung.

"Ayah, pengennya CIA beli ditemenin ayah!"pintanya.

Raga menyetujui permintaan putrinya memang pagi ini ia belum memakai seragam polisinya dan hanya memakai kemeja putih dan celana tuxedo karena akan melakukan pengecekkan di perusahaan yang sedang dipantau oleh asisten pribadinya yaitu Emrik."Baiklah untuk putri kesayangan ayah  yang cantik akan segera dikabulkan!"CIA tertawa. Ketika ayahnya mencium kedua pipi gembul nya.

Cia melepaskan pelukannya dan menarik lembut ayahnya menuju pintu keluar kamarnya"ayo ayah, kita ke mol sekarang juga!"

Raga tersenyum"siap ibu negara!"

Setibanya di ruang tamu"Emrik!"panggil raga.

"Siap pak!"

"Hari ini saya tidak bisa ke perusahaan, karena akan menemani putri saya. Handle sebaik mungkin!"perintah raga tegas.

Emrik menegakkan tubuhnya"siap pak!"

Raga mengelus lembut Surai hitam putrinya"ayo sayang!"

"Gooo!"

Badboy TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang