12 : Rasa Rindu

572 31 2
                                    

Bismillah

Author kembali lagi......
Maaf ya, eppi baru update setelah 2 Minggu soalnya ya guru aku tuh ngasih tugas bet susah banget sumpah.

Sebenernya bukan itu juga sih,
Sengaja eppi update 2 Minggu sekali rencana eppi sih gitu ya.

Ya udah kita langsung kecerita

HAPPY READING

_________________

dokter yang berumur sekitaran 50 tahun yang tak lain adalah Rangga dokter pribadi dari Alicia sedang berhadapan dengan komandan polri yaitu Raga.

Dr Rangga menautkan tangannya diatas meja."nona Alicia sudah boleh pulang pak. tapi saya sarankan jika nona Alicia kembali bersekolah umum maka usahakan jangan terlalu beraktifitas."ucap Dr Rangga menatap Raga.

"Dan mulai hari ini nona Alicia harus memakai Hoodie atau switer tebal ya pak agar angin tak langsung menembus tubuhnya."lanjut pria itu.

"siap dok!"

Dr Rangga mengambil obat 3 papan yang berbagai macam bentuk didalam lacinya dan menyerahkan nya pada Raga."ini pak obat untuk nona Alicia. Obat ini tak menjamin bahwa Nona Alicia akan sembuh tapi obat ini dapat menghilangkan rasa nyeri sementara."

Raga mengangguk dan berdiri pria dewasa itu menjabat tangan yang mulai berkerut dari Rangga, pria dewasa itu menepuk bahu dari Dr Rangga dan berkata "tidak perlu terlalu formal Rangga, kita sudah lama saling mengenal berbahasa seperti biasa saja."

Dr Rangga tersenyum tipis."baiklah pak akan saya usahan."

"Baiklah, kalau begitu aku panggil dulu, putriku itu sudah sangat merindukan Rumahnya."

_________________

Alunan piano yang dimainkan oleh jari jari mungil itu begitu merdu, memenuhi ruangan yang bernuansa abu abu muda. Detakan jam dinding menjadi saksi bisu alunan musik indah ini.

Gadis itu menutup mata menikmati alunan musik indah yang ia mainkan sendiri, menghayati mengenang setiap kenangan yang terdapat dalam musik yang ia mainkan.

Jam menunjukkan pukul 12 : 02 wib. sebenarnya Alicia sudah lebih awal tidur sekitar jam 8 setelah sholat isya. Tapi tengah malam ini ia terbangun, berinisiatif memainkan alat musik piano nya yang sudah 1 Minggu ini ia tidak gunakan dikarenakan dirawat dirumah sakit.

Ya inilah hobi Alicia memainkan alat musik, gitar pun ia bisa hanya kekurangannya Disni Alicia tidak pandai dalam bernyanyi. Biasanya jika ia bermain piano maka yang bernyanyi adalah omanya jika tidak maka ayahnya.

Ruangan alat musik ini ada dalam kamar Alicia, hanya membuka pintu yang ada di pojok kanan dekat dengan pintu masuk kamar. Raga menyiapkan ini karena ia tau putrinya ini sangat menyukai musik sama seperti istrinya dulu.

Alicia juga memiliki guru musik selama ia home schooling.

Gadis itu terus memainkan musiknya hingga tak sadar air matanya turun kepipinya.

"Sayang!"ucap Raga memasuki ruangan musik mendapati Alicia terduduk di depan piano.

Sadar, buru buru Alicia menghapus air matanya. Dan menoleh ke arah ayahnya yang sudah berada disampingnya dengan mengelus rambutnya dengan penuh sayang."eh ayah, kok ayah belum tidur inikan udah tengah malam."

Raga gemas dengan putrinya."seharusnya yang tanyak itu ayah, kenapa bangun tengah malam begini?"

"Pengen aja ayah, udah lama gak mainin iano."ucap Alicia terkekeh. Ya Alicia menamai piano ini adalah iano ia ambil dari r huruf belakang.

Badboy TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang