19 : Alkohol

225 20 6
                                    

Bismillah

Happy reading

___________________

Setelah menyelesaikan perkara dengan Denis, Vanya beserta antek anteknya juga anggota inti Aghros saat ini berada club zexron, club yang terletak di tengah tengah kota. Club yang yang sering dikunjungi oleh semua orang dikota jakarta ini.

Arkan mendongakkan wajahnya seraya menghisap nikmat rokoknya sehingga asap asap rokoknya mengepul sempurna diatas wajahnya. Cowok itu memperhatikan setiap gadis maupun pria yang berjoget dengan alkohol ditangannya.

"Fatha, ada cewek seksi tuh, deketin yok"setelah fatha menatapnya, Arkan menunjuk orang yang dia maksud dengan dagunya.

meminum Vodka nya fatha merotasikan matanya malas saat melihat objek yang ditunjukkan oleh Arkan. Seorang gadis dengan baju berwarna merah dengan belahan dada begitu rendah dengan pinggulnya bergoyang montok.

Cowok itu mendengus."gak minat modelan tante-tante."

Steve tersenyum smirk mendengar itu."ya iyalah, yang Lo minatinkan Chika."sahutnya setelah itu memanggil salah satu waiters club ini untuk mengambilkannya minuman lagi.

Meneguk minumannya tiga kali fatha mengangguk membenarkan ucapan Steve."gue heran, dari kemarin gue perhatiin kayaknya Lo suka gangguin Chika Lo suka ya?."celetuk Arkan.

Fatha mengedipkan bahunya."gue gak tau."

Steve tersenyum miring."tapi gue rada kasian sama Lo"

Mengangkat sebelah alisnya, fatha menatap fokus pada Steve."kenapa?"

"Lo udah berusaha buka topik, gombalin dia setiap hari tapi dia biasa aja,tambah galak malah"

Daffa tertawa mendengar pernyataan Steve. Cowok yang semula bermain ponsel kini meletakkan ponselnya meraih nikotin milik Sean diatas meja dan menghisapnya ikut mendengarkan perbincangan temannya itu. Kalian jangan salah, meskipun Daffa tidak peminum tapi dia perokok.

Brian memperhatikan Sean yang sudah meminum 5 botol minuman, ketuanya itu sekali lagi akan meraih minuman yang ada di atas meja namun Brian mencegah."udah, Lo terlalu banyak minum."peringat Brian namun ditepis kasar oleh sean.

Brian menghela nafas panjang. Sahabatnya ini memang susah di atur, entah masalah apa yang membuat Sean seperti ini? Dulu dia memang peminum namun tidak banyak seperti sakarng. Brian tidak mabuk karena tadi hanya meminum satu botol saja.

Daffa terkekeh melihat fatha yang selalu menyebutkan nama Chika. "udah fatha, Lo udah mabuk."

"Siapa bilang gue mabuk? Gue masih kuat."beberapa menit kemudian setelah mengatakan itu, fatha membaringkan kepalanya diatas meja dengan miring dan menutup perlahan matanya.

"Gak mabuk apanya, udah teler gini."

"CK gue gak teler, mata gue merem aja,____hahaha Chika cantik banget anjing."gumamnya tidak sadar.

Daffa hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. hanya Sean, Brian dan Daffa yang tidak mabuk, Daffa tidak mabuk karena memang ditidak terlalu suka dengan bau alkohol apalagi meminumnya. Sedangkan Sean yah dia memang anti dengan mabuk.

Drett drett

Ponsel Sean berbunyi, cowok itu merogoh saku celananya, dan setelah melihat nama yang tertera di ikon itu ia menghela nafas panjang. Itu adalah Daddynya sudah pasti dia akan disuruh pulang berakhir diceramahi panjang

jam sudah menunjukkan pukul 02:19. Jika dia mengangkatnya, sekarang dia berada di club tempat berisik dan itu akan membuat Daddy nya curiga, sudahlah! Lebih baik dia tidak akan.

Badboy TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang