Bab 22

63 4 0
                                    

Harsa Rafael Nathala. Sosok anak yang terlahir dengan spesial dari rahim Mia. Saat itu, Mia mengandung anak pertama Haidar. Dimana saat Haidar sudah bisa berjalan, ia kembali mengandung yang ternyata anak yang di dalam kandungannya kembar.

Hingga keduanya Lahir. Namun anehnya, kalau kembar seharusnya mirip kan? Tetapi yang jadi pertanyaan, yang lahir duluan wajahnya lebih mirip dengan Haidar di banding si bungsu.

Saat itu dokter menyatakan kalau anak yang pertama Lahir memiliki kespesialan dimana ia tuli sejak lahir membuat Mia dan Jovan merasa sedih. Dokter juga menjelaskan kalau telinga bayi yang lahir pertama mengalami kerusakan sehingga membuat si kecil harus kehilangan pendengar nya sejak lahir. Bahkan Bayinya tak menangis sama sekali, kenapa? Karena saluran eustachius yang berfungsi menghubungkan rongga telinga dan mulut itu rusak sehingga bayi juga mengalami kebisuan sejak dini.

Hal itu membuat Mia rapuh. Tapi Mia tidak menyerah. Ia mengajarkan putra tengahnya belajar bahasa isyarat dan lain sebagainya. Ia menamainya Harsa. Karena wajahnya yang begitu mirip dengan Haidar dan bukan Jenan sebagai kembarannya, ia menamainya Harsa.

Harsa tumbuh dengan baik bahkan bisa berkomunikasi dengan baik dengan kedua orang tuanya bahkan Haidar. Tapi sayangnya, ada saat liburan di pantai, Mia melupakan Harsa yang belum naik ke mobil sama sekali. Ia berfikir Harsa sudah bersama Laura karena memang keduanya itu sangat dekat. Tapi nyatanya tidak, mereka kembali lagi ke pantai tapi Harsa sudah tidak ada di sana.

Mia dan Laura sempat memiliki hubungan tak baik karena hal tersebut sehingga membuat Laura membenci Mia, Jenan dan Haidar.

Sampai Harsa dewasa. Ia memiliki dua teman sejati dimana mereka selalu mengerti keadaannya bahkan menemaninya kemanapun ia mau. Harsa menjelaskan sesuatu pada keduanya tentang keluarganya dan Harsa merasa yang di toko buku itu mirip seperti Jenan kembarannya. Sampai Gavin membuat rencana agar Harsa berpita pura tertimpa buku.

Dari sana keduanya bertemu. Sekarang saja Harsa berada di samping brankar Jenan. Saat dokter keluar, dokter memberitahu kalau kondisi jantung Jenan semakin memburuk di tambah Jenan alami syok parah yang membuat Jenan sulit mengendalikan nafas nya.

Jenan belum bisa di pastikan sadar dengan cepat karena mengingat kondisinya yang cukup buruk. Hal itu membuat keluarga sedih dan merasa gagal menjaga Jenan.

Jenan anak seceria itu harus bertarung melawan penyakitnya yang ganas.

Harsa meraih tangan Jenan, mengelusnya dengan perlahan.

Mama.. Harsa juga ingin bisa berbicara..

Harsa menangis, anak itu menangis sekaligus kesal karena dirinya tak bisa berbicara bahkan mendengarpun tidak bisa. Harsa ingin seperti anak normal.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampilkan Laura yang berjalan menghampiri Harsa. Harsa menoleh, ia tersenyum melihat Laura.

Ternyata di belakang Laura juga ada Rosa dan Bagas serta Samudra.

Laura mendekat ke arah Harsa, meraih telinga Harsa dan mulai menempelkan sesuatu di kedua telinga anak itu membuat Harsa bingung. Setelah selesai terpasang, Laura tersenyum hangat.

"Seneng?"

Harsa mematung seketika. T-tunggu? Dirinya bisa mendengar? Sungguh? Apa ini mimpi Harsa?

Laura yang melihat wajah bingung Harsa lantas terkekeh. "Ini namanya Hearing Aids. Alat bantu dengar buat Harsa biar Harsa leluasa ngobrol sama kita," ucap Laura membuat Harsa terdiam.

Mata Harsa mulai berkaca kaca. Tanpa apa apa, Harsa memeluk erat Laura sebagai tanda terima kasih.

Laura menangkup kedua pipi Harsa. "Harsa seneng sayang?" Tanya Laura sembari merapihkan rambut Harsa yang hampir mencolok matanya.

Jenan Dan Lukanya [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang